Selasa 29 Sep 2020 00:08 WIB

Kasus Covid-19 Meningkat, Malaysia Perketat Perbatasan

Pengawasan wilayah perbatasan dimulai Selasa (29/9) dan melibatkan 962 ribu orang.

Malaysia memutuskan untuk melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan Bersasar (PKPDB) secara administratif di daerah Lahad Datu, Tawau, Kunak dan Semporna Negara Bagian Sabah.
Foto: ANTARA FOTO
Malaysia memutuskan untuk melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan Bersasar (PKPDB) secara administratif di daerah Lahad Datu, Tawau, Kunak dan Semporna Negara Bagian Sabah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengumumkan terdapat 1.195 kasus positif Covid-19 di daerah Lahad Datu, Tawau, Kunak dan Semporna Negara Bagian Sabah selama 1-27 September 2020. Dari jumlah tersebut Lahad Datu mencatat 241 kasus, Tawau (634 kasus), Kunak (65 kasus) dan Semporna (255 kasus).

Mempertimbangkan kasus tersebut, pemerintah atas nasehat menteri kesehatan telah memutuskan untuk melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan Bersasar (PKPDB) secara administratif di kawasan-kawasan tersebut.

"PKPDB ini akan dimulai pada pukul 24.01 tengah malam ini, 29 September 2020 hingga 12 Oktober 2020 dan akan melibatkan sebanyak 962.661 orang penduduk," kata Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yakoob dalam jumpa pers di Putrajaya, Senin (28/9).

PKPDB diterapkan untuk membendung penularan Covid-19 di daerah tersebut. Pendeteksian kasus secara terukur dilaksanakan selama 14 hari.

Dengan pelaksanaan perintah itu, ujar dia, semua penduduk tidak diizinkan keluar dari kawasan PKPDB selama perintah diberlakukan.

"Orang yang bukan penduduk, pengunjung tidak diperbolehkan masuk ke empat daerah terkait sepanjang tempo perintah dilaksanakan, semua aktiviti perniagaan dihentikan kecuali tempat-tempat penting di empat daerah tersebut," katanya.

Dia mengatakan tempat pengobatan akan dibuka di kawasan PKPDBdan semua jalan keluar masuk kawasan PKPDB ditutup.

Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Angkatan Tentara Malaysia (ATM), Angkatan Pertahanan Umum Malaysia (APM), Kantor Sukarelawan Malaysia (RELA) dan pemerintah setempat disiagakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement