REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pelabuhan Patimban disebut Presiden Joko Widodo akan menjadi kawasan ekonomi baru di Jawa Barat bersama Cirebon, Subang, dan Majalengka. Apalagi, Presiden juga meminta Pelabuhan Patimban terintegrasi aksesnya dengan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) serta Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan, setiap infrastruktur baru akan memberikan dampak ekonomi yang ditandai dengan naiknya harga tanah biasanya dimulai dari kawasan disekitar keluar jalan tol. Kehadiran Pelabuhan Patimban telah ditunggu-tunggu kalangan pengembang kawasan industri tidak saja di koridor Jakarta-Cikampek, bahkan kini semakin meluas di koridor Cikampek-Palimanan.
Ali memprediksi dalam kurun waktu tiga bulan sejak Pelabuhan Patimban beroperasi, ekonomi di kawasan itu akan mulai bergerak. Hal itu ditandai dengan pergerakan arus barang yang semakin cepat.
"Hadirnya Patimban ini tidak hanya menghidupkan kembali sektor industri, tetapi juga bakalan mendongkrak sektor hunian, pertanian, dan pariwisata. Sebab, semua itu berkaitan erat," kata Ali melalui siaran pers, Senin (28/9).
Ia melanjukan, akan terbangun segitiga kawasan pertumbuhan ekonomi, yaitu Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, juga kawasan di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sebagai sebuah kawasan industri, saling terkoneksi dan saling mendukung satu dengan yang lain. Sehingga kelak produk-produk Indonesia bisa memiliki daya saing terutama produk-produk berorientasi ekspor dan lebih khusus lagi di bidang otomotif.
Ia memprediksi Pelabuhan Patimban memberikan dampak cerah terhadap pertumbuhan sektor properti mulai dari kawasan indutri, hunian, perkantoran, dan sebagainya. Sehingga sangat dinanti-nanti untuk segera beroperasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
