Senin 28 Sep 2020 15:38 WIB

Ahok Evaluasi Kenapa Investor Mundur dari Pertamina

Pertamina mencari skema kerja sama yang lebih fleksibel untuk dikerja samakan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahja Purnama atau kerap disapa Ahok mulai melakukan pembenahan di tataran investasi Pertamina. Ia menilai perlu melakukan evaluasi terhadap skema proyek dan apa saja kendala selama ini sehingga banyak investor yang mundur dari proyek strategis Pertamina, khususnya proyek kilang.
Foto: Pertamina
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahja Purnama atau kerap disapa Ahok mulai melakukan pembenahan di tataran investasi Pertamina. Ia menilai perlu melakukan evaluasi terhadap skema proyek dan apa saja kendala selama ini sehingga banyak investor yang mundur dari proyek strategis Pertamina, khususnya proyek kilang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahja Purnama atau kerap disapa Ahok mulai melakukan pembenahan di tataran investasi Pertamina. Ia menilai perlu melakukan evaluasi terhadap skema proyek dan apa saja kendala selama ini sehingga banyak investor yang mundur dari proyek strategis Pertamina, khususnya proyek kilang.

Ahok mengaku selama ini sebenarnya banyak proyek strategis yang dilakukan Pertamina bisa dikerja samakan oleh pihak investor agar proyek menjadi lebih efisien dan cepat. Hanya saja, selama ini banyak puluhan investor ingin masuk namun di tengah jalan memutuskan mundur dan banyak yang tak jadi menggarap proyek.

"Kami mulai bentuk tim. Kami pelajari kenapa selama ini sejarahnya ada puluhan investor minat masuk ke proyek Pertamina namun kenapa pada mundur dan tidak jadi," ujar Ahok kepada Republika.co.id, Senin (28/9).

Ahok sendiri mengatakan beberapa proyek kilang yang menjadi proyek besar Presiden tetap harus bisa terlaksana. Ia mengatakan Pertamina perlu membuka diri dan dirinya mengaku juga mengundang para investor untuk bisa berperan dalam pembangunan kilang.

Namun, kata Ahok memang perlu ada kebijakan yang lebih fleksibel di Pertamina. Ia menilai, kebijakan yang menarik bagi investor ini bisa membuat progress proyek berjalan dengan lancar.

"Kami tetap mengundang investor. Misalnya yang masuk dan berperan ini misalnya mereka memang mau membangun kilang kita dengan biayanya full maka bisa saja mereka memakai minyak mentahnya sendiri lalu kita serap," ujar Ahok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement