Senin 28 Sep 2020 15:19 WIB

Santri Ponpes Purwokerto Positif Covid-19 Bertambah 63 Orang

Santri Ponpes Watumas Purwokerto yang diketahui positif Covid-19 mencapai 190 orang

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Covid-19. Puluhan santri di Pondok Pesantren Watumas Purwokerto positif Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Puluhan santri di Pondok Pesantren Watumas Purwokerto positif Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Santri pondok pesantren yang terkonfirmasi positif Covid 19, bertambah 63 orang. Data tambahan itu, menyusul hasil tracing, tes usap, dan tes PCR , setelah ditemukannya 127 santri dari pesantren di Watumas Kelurahan Purwonegoro Kecamatan Purwokerto Utara.

''Kemarin ada hasil tes swab yang sudah keluar. Ada tambahan 63 santri yang positif,'' kata Bupati Achmad Husein, Senin (28/9).

Baca Juga

Dengan adanya tambahan, maka keseluruhan santri di Watumas yang terkonfirmasi positif Covid ada sebanyak 190 orang. Jumlah tersebut, menurut Bupati, merupakan hasil tes yang dilakukan bersamaan dengan temuan 127 santri positif tersebut.

Kasus klaster Covid 19 cukup besar di pesantren itu, berawal adanya seorang santri yang berobat ke puskesmas setempat. Dari tes PCR yang dilakukan terhadap hasil swab santri tersebut, diketahui hasilnya positif sehingga Dinas Kesehatan setempat melakukan tes swab pada 293 santri lainnya.

Dari sebagian hasil swab yang keluar, diketahui ada 127 santri yang positif dan 76 santri negatif. Menyusul temuan itu, Bupati memerintahkan agar seluruh penghuni pesantren yang belum diswab untuk dilakukan tes swab, termasuk pada para pengasuh pesantren.

Berdasarkan data di pesantren, jumlah penghuni pesantren tersebut ada sebanyak 588 orang. Dengan demikian, ada sebanyak 295 orang lagi yang dilakukan tes swab pada tahap berikutnya. ''Sekarang sudah ada tambahan 93 santri positif, sehingga total ada 190 santri. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan tes swab yang belum keluar,'' katanya.

Saat ini, kata Bupati, seluruh santri yang diketahui positif telah dilakukan karantina di gedung Diklat Pemkab Banyumas di Baturraden. Kecuali seorang balita anak dari pengasuh pesantren yang tidak dikarantina, karena belum bisa dipisahkan dari orang tuanya. ''Semuanya dalam kondisi sehat, atau tidak menunjukkan gejala sakit,'' katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement