Senin 28 Sep 2020 00:30 WIB

Tukang Cukur Hingga Tukang Pijat Jadi Sasaran Tes Swab

Mereka yang pekerjaannya bersentuhan langsung dengan konsumen diusahakan tes swab.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang tukang cukur dengan mengenakan pakaian pelindung memotong rambut di sebuah tempat pangkas rambut (ilustrasi)
Foto: AP / Aaron Favila
Seorang tukang cukur dengan mengenakan pakaian pelindung memotong rambut di sebuah tempat pangkas rambut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya gencar mendatangi tempat keramaian dan fasilitas umum untuk melakukan tes swab dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tukang cukur rambut, karyawan salon, klinik kecantikan, hingga tukang pijat tak luput dari sasaran tes swab yang dilakukan Pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, mereka yang berprofesi atau pekerjaannya bersentuhan langsung dengan konsumen memang diusahakan untuk dilakukan tes swab. Menurutnya, termasuk tukang pijat juga perlu di swab. Mengingat mereka kontak langsung dengan para konsumen.

Baca Juga

“Jadi tahapannya kita data dulu di masing-masing kecamatan berapa jumlahnya. Setelah itu, kita koordinir baru ditentukan lokasinya di mana,” kata Risma di Surabaya, Ahad (27/9).

Risma menjelaskan, para pekerja tersebut memang sengaja langsung dilakukan tes swab dan tidak melewati tahapan rapid terlebih dahulu. Sebab, di Kota Pahlawan ini jumlah para pekerja atau pegawai tersebut tidak terlalu banyak jumlahnya di setiap kecamatan. Oleh karena itu, langsung dilakukan tes swab.

“Karena jumlah tiap kecamatan itu ada sekitar 30 hingga 60 pelaku usaha. Jadi tidak terlalu banyak, makanya kami langsung lakukan swab. Jumlahnya tidak termasuk dengan yang Surabaya Tengah karena banyak mal,” ujarnya.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, untuk program tersebut sudah mulai dilaksanakan beberapa hari lalu. Salah satu yang sudah berjalan yakni di Parkir Mobil Tunjungan Plaza, yang diikuti kurang lebih 130 orang.

“Mereka terdiri atas karyawan barbershop, salon dan klinik kecantikan yang berada di Tunjungan Plaza yang ada di mal itu. Ini akan terus dilakukan di beberapa tempat lainnya. Jadi, semuanya on progres,” kata Irvan Widyanto.

Irvan menambahkan, jika nantinya terdapat pegawai yang dinyatakan positif Covid-19, maka khusus untuk warga domisili dan ber-KTP di Surabaya akan dikarantina di Hotel Asrama Haji. “Nanti akan dikoordinasi oleh masing-masing-masing Puskesmas. Tetapi untuk warga non-Surabaya tempat karantinanya di RS Lapangan,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement