Ahad 27 Sep 2020 17:30 WIB

Bisa Kendalikan Pandemi, China Buka Pameran Otomotif

Otoritas setempat memerintahkan pembatasan kerumunan dam wajib memakai masker.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pameran otomotif Auto China 2020 sebelumnya ditunda sejak Maret 2020 karena pandemi Covid-19. Saat China membuka pameran tersebut karena dipastikan sudah bisa mengendalikan kondisi pandemi.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pameran otomotif Auto China 2020 sebelumnya ditunda sejak Maret 2020 karena pandemi Covid-19. Saat China membuka pameran tersebut karena dipastikan sudah bisa mengendalikan kondisi pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJUNG -- Pameran otomotif Auto China 2020 sebelumnya ditunda sejak Maret 2020 karena pandemi Covid-19. Saat China membuka pameran tersebut karena dipastikan sudah bisa mengendalikan kondisi pandemi.

“Pameran otomotif Beijing 2020 adalah simbol harapan. Kami memberikan penghormatan kepada pekerja medis China yang memungkinkan kami menikmati acara berskala besar hari ini,” kata CEO BMW AG China, Jochen Goller dikutip dari AP News, Sabtu (26/9).

Ford, Nissan, dan BMW meluncurkan model listrik dengan lebih banyak jangkauan untuk China karena pameran mobil dibuka di bawah pengendalian pandemi. Termasuk mengadakan konferensi pers melalui tautan video internasional.

Produsen mobil menilai, China menjadi ekonomi besar pertama yang mulai pulih dari pandemi Covid-19. Hal tersebut untuk mendorong pertumbuhan penjualan dan membalikkan kerugian miliaran dolar yang sebelumnya terjadi karena pandemi.

Meski menggelar pameran otomotif, pihak berwenang memerintahkan pembatasan kerumunan di acara tersebut dengan imbauan penggunaan masker.

Saat ini, pasar mobil di China yang terbesar di dunia, telah pulih ke penjualan di atas level sebelum pandemi. Pembelian naik enam persen pada Agustus 2020 dibandingkan periode yang sama 2019, sementara penjualan di Amerika Serikat turun 9,5 persen.

“Kami perlu beradaptasi dengan pasar China," kata CEO Makoto Uchida dalam konferensi pers yang dilakukan melalui tautan video dari markas besar Nissan di Yokohama, Jepang.

Uchida mengatakan China adalah bagian penting dari upaya yang sedang dilakukan untuk mengembalikan keuntungan Nissan. Terlebih, sebelumnya Nissan mencatat kerugian mencapai 6,2 miliar dolar AS.

Produsen mobil global dan China memamerkan lusinan model listrik. Listrik semakin menawarkan kecepatan dan akselerasi untuk menyaingi mesin bensin dalam upaya menjadikan teknologi sebagai produk utama.

Nissan Motor Co menunjukkan SUV Ariya serba listriknya. Mobil tersebut dinilai dapat melakukan perjalanan hingga 610 kilometer (380 mil) dengan sekali pengisian daya.

BMW memamerkan SUV listrik iX3 miliknya yang diproduksi di sebuah pabrik di timur laut Cina untuk dijual di seluruh dunia. Perusahaan juga mengadakan debut global sedan M3 dan M4 coupe yang mencerminkan semakin pentingnya pasar mewah China.

Geely Auto, Shanghai Automotive Industries Corp milik negara Xiaopeng memamerkan model-model yang semuanya menjanjikan jarak lebih dari 500 kilometer (300 mil) dengan sekali pengisian daya. GAC New Energy sedang mengerjakan rencana untuk mengekspor ke Eropa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement