Ahad 27 Sep 2020 16:28 WIB

Bantah Hancurkan Masjid, China: Ada Banyak Masjid di Sini

China membantah telah menghancurkan masjid di Xinjiang.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
China membantah telah menghancurkan masjid di Xinjiang.  Muslim etnis Uighur berjalan di depan sebuah masjid di Kashgar, Xinjiang, Cina.
Foto: Reuters/Carlos Barria
China membantah telah menghancurkan masjid di Xinjiang. Muslim etnis Uighur berjalan di depan sebuah masjid di Kashgar, Xinjiang, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI – Kementerian Luar Negeri China telah membantah klaim dari sebuah lembaga pemikir Australia bahwa negara itu telah menghancurkan ribuan masjid di wilayah Xinjiang bagian barat.

Kemenlu China mengatakan, ada lebih dari 24 ribu masjid di Xinjiang, yang disebutnya ada lebih banyak masjid per kapita daripada banyak negara Muslim.  

Baca Juga

Institut Kebijakan Strategis Australia (Aspi) telah merilis laporan pada Kamis lalu, yang memperkirakan bahwa 16 ribu masjid di Xinjiang telah dihancurkan atau rusak akibat kebijakan pemerintah. Penghancuran masjid itu sebagian besar terjadi sejak 2017.

Perkiraan ini dibuat menggunakan citra satelit dan berdasarkan sampel dari 900 situs keagamaan sebelum 2017, termasuk masjid, tempat suci, dan situs keramat. 

Menurut laporan Aspi, pemerintah China telah memulai kampanye sistematis dan sengaja untuk menulis ulang warisan budaya di Wilayah Otonomi Uighur Xinjiang, dalam rangka membuat tradisi budaya asli tunduk pada 'bangsa China'.

"Di samping upaya paksaan lainnya untuk merekayasa ulang kehidupan sosial dan budaya Uighur dengan mengubah atau menghilangkan bahasa, musik, rumah, dan bahkan makanan Uighur, kebijakan pemerintah China secara aktif menghapus dan mengubah elemen kunci dari warisan budaya nyata mereka," demikian laporan Aspi, dilansir di Straits Times, Ahad (27/9).  

Menanggapi laporan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyebut laporan Aspi tersebut hanya rumor fitnah. Selama konferensi pers pada Jumat (25/9), Wenbin mengatakan Aspi telah menerima dana asing untuk mendukung ramuan kebohongan terhadap China. 

"Ada lebih dari 24 ribu masjid di Xinjiang, yang merupakan 10 kali lebih banyak daripada di Amerika Serikat. Itu berarti ada masjid untuk setiap 530 Muslim di Xinjiang, yang berarti lebih banyak masjid per kapita daripada banyak negara Muslim," kata Wenbin.

Beijing berada di bawah pengawasan atas perlakuannya terhadap Muslim Uighur dan klaim pelanggaran kerja paksa di Xinjiang. Sebelumnya, PBB mengutip laporan yang dapat dipercaya mengatakan ada satu juta Muslim yang ditahan di kamp-kamp telah dipekerjakan.

Namun demikian, China membantah memperlakukan orang Uighur dengan buruk. China juga mengatakan kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan yang dibutuhkan untuk mengatasi ekstremisme.

Sumber: https://www.straitstimes.com/asia/east-asia/china-denies-destroying-thousands-of-xinjiang-mosques   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement