Ahad 27 Sep 2020 16:26 WIB

Jelang Musim Hujan, Aksi Grebek Lumpur Diperbanyak

Sudin SDA Jakbar juga menambah kolam loakan di taman Jalan Tubagus Angke.

Pekerja dengan alat berat mengeruk endapan sampah bercampur lumpur di Sungai Ciliwung kawasan Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (23/7). Pengerukan tersebut untuk menormalkan kedalaman sungai sehingga aliran air semakin lancar.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja dengan alat berat mengeruk endapan sampah bercampur lumpur di Sungai Ciliwung kawasan Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (23/7). Pengerukan tersebut untuk menormalkan kedalaman sungai sehingga aliran air semakin lancar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi musim penghujan, Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat rutin melaksanakan grebek lumpur yang merupakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membersihkan saluran air dari lumpur.

Kasudin SDA Jakarta Barat Purwanti mengatakan grebek lumpur dilakukan rutin di delapan kecamatan Jakarta Barat untuk mengatasi genangan akibat hujan. "Rutin di delapan kecamatan Jakarta Barat. Masing-masing kecamatan ada empat sampai lima titik," ujar Purwanti.

Grebek lumpur dilaksanakan pasukan biru Sudin SDA setiap hari, kecuali Ahad. Sejumlah lokasi saluran air yang saat ini tengah dibersihkan dari lumpur di antaranya Jalan Mabes dan Jalan Kesederhanaan di Tamansari.

Di kawasan Palmerah, Sudin SDA grebek lumpur di saluran penghubung Wijaya Kusuma, saluran penghubung Sandang, dan Saluran penghubung Kota Bambu Selatan. Selain itu di kawasan Cengkareng, Sudin SDA tengah membersihkan saluran air di Jalan Nusa Indah, Jalan Kayu Besar, dan Jalan Darma Bakti.

Grebek lumpur di Grogol Petamburan, dilakukan di Jalan Jelambar Baru Borobudur, Jalan Penerangan, Jalan Jelambar Selatan XIV, dan Jalan Daan Mogot I. "Kami juga tengah rutin mengeruk lumpur di Kebon Jeruk, Tambora, dan Kembangan. Masing-masing ada lima sampai enam titik," kata Purwanti.

Sudin SDA Jakarta Barat juga menambah kolam olakan di taman Jalan Pangeran Tubagus Angke. Hal itu dikarenakan jalanan tersebut sering tergenang, karena perbedaan ketinggian jalan.

Setiap turun hujan akan disiagakan pompa untuk buang air dari sisi jalan satu, ke sisi jalan lainnya. "Maka, kami lagi menambah kolam olakan di taman agar airnya masuk ke situ dulu," kata Purwanti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement