Ahad 27 Sep 2020 15:33 WIB

Beda dari Biasanya, Wisuda UMP Hanya Diikuti 12 Wisudawan

Mahasiswa yang tidak hadir dalam wisuda mengikutinya dari aplikasi zoom

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menggelar upacara wisuda Sabtu (26/9). Namun upacara yang digelar kali ini, berbeda dari biasanya. Dalam rangka penerapan protokol kesehatan dalam masa wabah Covid 19, upacara wisuda digelar secara virtual. Upacara wisuda juga disiarkan TV UMP yang belum lama diluncurkan.
Foto: istimewa
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menggelar upacara wisuda Sabtu (26/9). Namun upacara yang digelar kali ini, berbeda dari biasanya. Dalam rangka penerapan protokol kesehatan dalam masa wabah Covid 19, upacara wisuda digelar secara virtual. Upacara wisuda juga disiarkan TV UMP yang belum lama diluncurkan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menggelar upacara wisuda Sabtu (26/9). Namun upacara yang digelar kali ini, berbeda dari biasanya. Dalam rangka penerapan protokol kesehatan dalam masa wabah Covid 19, upacara wisuda digelar secara virtual. Upacara wisuda juga disiarkan TV UMP yang belum lama diluncurkan.

Rektor UMP Dr Anjar Nugroho dalam kesempatan itu mengatakan, wisuda periode kali ini merupakan wisuda pertama kali bagi UMP yang hanya dihadiri 12 orang wisudawan dari 11 fakultas. ''Ini menjadi wisuda virtual pertama di masa pandemi. Hanya 12 mahasiswa yang hadir mewakili 1.219 wisudawan lainnya,'' jelasnya.

Meski demikian, mahasiswa yang tidak hadir langsung dalam upacara wisuda, mengikuti upacara wisuda melalui aplikasi Zoom dan disiarkan langsung di UMP TV.

Rektor menjelaskan, dalam situasi prihatin karena adanya wabah Covid-19 ini, semua lini kehidupan mau tidak mau harus berubah mengikuti adaptasi kebiasaan baru. Tak terkecuali UMP dalam melaksanakan wisuda kali ini.

Dalam amanatnya, Rektor menyatakan, setelah menjalani upacara wisuda, maka para wisudawan akan menjalani lembar-lembar kehidupan yang baru. Untuk itu, setiap wisudawan harus memiliki rencana untuk perubahan besar kehidupan di masa datang. "Upacara Wisuda ini adalah gerbang life revolution anda," jelasnya.

Yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, Rektor meminta agar mereka segera melakukannya dan menjadi lulusan terbaik pada saatnya  nanti. Sedangkan yang ingin merintis usaha, lakukan dengan sepenuh hati. "Yang ingin menjadi pekerja, tekun dan terus belajar menjadi yang terbaik, saatnya nanti anda yang menjadi pemimpin di perusahaan itu," jelasnya.

Untuk semua tujuan hidup tersebut, Rektor meminta agar para wisudawan tidak lupa meminta restu dan doa orang tua. "Itu adalah mantra paling  mujarab, ucapan yang paling didengar Allah SWT. Doa ini yang akan meringankan langkah anda," katanya.

Dia juga menyatakan, sukses dalam hidup tidak bisa diraih sendiri. Sukses harus berbagi. Semakin berbagi semakin banyak yang bisa kita raih. ''Kalau anda jadi pemimpin, jadilah pemimpin untuk semua yang anda pimpin. Kalau anda menjadi orang kaya, buatkan kekayaan itu untuk membantu saudara-saudara anda. Khairunnas anfa'ahum linnas,'' katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement