Ahad 27 Sep 2020 10:57 WIB

Maret-September, 6.248 Orang Dimakamkan dengan Protap Covid

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan dua Tempat Pemakaman Umum (TPU) Covid-19.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Foto aerial makam COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Foto aerial makam COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui akun Instagram resminya, @dkijakarta menyampaikan, sebanyak 6.248 orang dimakamkan menggunakan protap Covid-19. Jumlah tersebut merupakan periode sejak Maret hingga September 2020.

Berdasarkan data tersebut secara rinci dijelaskan, tercatat 1.372 orang dimakamkan menggunakan protap Covid-19 pada periode 1 hingga 25 September 2020. Jumlah itu merupakan angka tertinggi selama pandemi Covid-19 terjadi di Ibu Kota.

Baca Juga

Sementara itu, sebanyak 1.183 orang dimakamkan menggunakan protap Covid-19 pada bulan Agustus, 630 orang pada Juli, dan 575 orang pada Juni. Kemudian, 892 orang pada bulan Mei, 1.241 orang pada bulan April, serta pada Maret 2020 sebanyak 355 orang.

Sebagian besar jenazah itu dimakamkan di dua Tempat Pemakaman Umum (TPU) Covid-19 yang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta, yakni TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur. Sebanyak 3.388 jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 itu berada di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Sedangkan 2.145 jenazah dimakamkan di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat

Selain itu, sebanyak 51 orang dimakamkan di TPU-TPU lainnya di Ibu Kota. Namun, Pemprov DKI tidak menjelaskan secara rinci lokasi TPU tersebut. Lalu, adapula 126 orang yang dimakamkan di pemakaman tanah wakaf, 264 orang dimakamkan di TPU luar DKI, dan 274 orang dikremasi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, tidak semua jenazah yang dimakamkan dengan protap tersebut merupakan pasien yang telah terkonfirmasi positif Covid-19. Menurutnya, di antara mereka bahkan ada yang meninggal dunia saat sedang masih menunggu hasil tes PCR.

"Ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites (Covid-19), oleh karenanya belum bisa disebut sebagai positif, atau sudah dites tapi belum ada hasilnya," ujar Anies saat menyampaikan keterangan pers di Balai Kota Jakarta, Senin (30/3).

Karena itu, Anies kembali mengingatkan seluruh masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Sehingga menurunkan angka kematian. "Jangan lelah untuk saling menjaga dan disiplin patuhi protokol kesehatan. Tetaplah di rumah, bepergianlah hanya jika memiliki urusan sangat penting," tulis keterangan dalam unggahan akun Instagram Pemprov DKI, Sabtu (26/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement