Ahad 27 Sep 2020 08:35 WIB

Indonesia Ekspor Olahan Kelapa Senilai 20 Juta Dolar AS

Ekspor komoditas diharapkan membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/09).
Foto: Dok. Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/09).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali ekspor produk pertanian. Kali ini, ekspor dilakukan pada komoditas pertanian olahan kelapa senilai 20 juta dolar AS di Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (26/9). 

"Hari ini kita menyaksikan penyerahan sertifikat sekaligus ekspor perdana Tepung Kelapa ke India dan juga ekspor Santan Kelapa ke Jerman untuk kesekian kalinya," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Sabtu. 

Baca Juga

Kegiatan yang digawangi oleh Kementerian Pertanian ini diharapkan dapat mendorong para pelaku bisnis di provinsi Kepulauan Riau. Khususnya untuk bisa meningkatkan ekspor, melakukan perluasan pasar ke luar negeri, dan membantu pemulihan ekonomi nasional. 

Airlangga menyebutkan, komoditas yang diekspor ini adalah produk asli Indonesia dan membuat nilai tambah kelapa menjadi tinggi. "Ini adalah ekspor yang luar biasa dan diharapkan bisa direplikasi di berbagai daerah karena kita adalah Negeri Rayuan Kelapa sehingga wajar Indonesia mengekspor kelapa," tuturnya. 

Potensi ekspor kelapa semakin tinggi di tengah pandemi Covid-19 mengingat minyak kelapa murni memiliki manfaat kesehatan. Airlangga menjelaskan, minyak kelapa bisa membantu meningkatkan imunitas, yaitu dari VCO (Virgin Coconut Oil).  

Ia pun mengapresiasi PT Bionesia Organic Foods (Eksportir Produk Kelapa Olahan ke Jerman) serta para Eksportir lainnya yang tetap mampu mendorong ekspor di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Kita tentu mengapresiasi PT Bionesia Organic Foods yang ditargetkan akan mengekspor dari awalnya 10 juta menjadi 20 juta dolar AS dengan investasi 25 juta dolar AS, dan tentu ini mempekerjakan banyak tenaga kerja," kata Airlangga.  

Ekspor komoditas juga diharapkan bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi Kepulauan Riau. Seperti diketahui, pandemi menyebabkan ekonomi daerah tersebut mengalami kontraksi 6,66 persen pada kuartal II 2020, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari sisi sektoral, sektor yang paling terdampak adalah sektor jasa penunjang pariwisata, yaitu transportasi, akomodasi, serta penyediaan makan dan minum. 

Airlangga menuturkan, Pemerintah optimistis bisa melewati pandemi ini dengan baik. Terutama dengan modal ketahanan ekonomi yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain di dunia dan perbaikan berbagai indikator utama.

Apalagi, lanjut Airlangga, modal itu didorong dengan langkah-langkah dan strategi yang dilakukan. Termasuk kebijakan untuk memperkuat Neraca Perdagangan, yang mengalami surplus di bulan Agustus 2020 sebesar 2,3 miliar dolar AS dan Januari hingga Agustus 2020 mengalami surplus 11,05 miliar dolar AS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement