Sabtu 26 Sep 2020 14:13 WIB

Jatim Dukung Inisiasi Kementan Program 1.000 Desa Sapi

Program pengembangan sapi indukan dengan basis kluster desa dilakukan di 2020

 Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus kecukupan protein hewani di tengah pandemi covid-19. Salah satu upaya akselerasinya adalah peningkatan populasi sapi dan produksi daging sapi melalui  Program Kegiatan Pengembangan 1.000 Desa Sapi.
Foto: istimewa
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus kecukupan protein hewani di tengah pandemi covid-19. Salah satu upaya akselerasinya adalah peningkatan populasi sapi dan produksi daging sapi melalui Program Kegiatan Pengembangan 1.000 Desa Sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus kecukupan protein hewani di tengah pandemi covid-19. Salah satu upaya akselerasinya adalah peningkatan populasi sapi dan produksi daging sapi melalui  Program Kegiatan Pengembangan 1.000 Desa Sapi.

Pelaksanaan program ini sendiri merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi),  dan dalam pelaksanaannya ditindaklanjuti melalui Mou Menteri Pertanian dan Panglima TNI Nomor 10/MOU/HK.220/M/4/2020 pada tanggal 1 April 2020 tentang Dukungan Pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian.

“Sesuai arahan Mentan, kita perlu bersinergi dalam mengoptimalkan program untuk mencapai keberhasilan Pengembangan 1.000 desa Sapi. Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah.

Ia menjelaskan, Program/Kegiatan Pengembangan 1.000 Desa Sapi tahun  2020 ini, merupakan pengembangan sapi indukan dan sapi bakalan dengan basis kluster desa yang dikembangkan melalui pendekatan korporasi. "Melalui program ini diharapkan pengembangan usaha sapi yang selama ini sebagai usaha subsisten akan bertransformasi menjadi usaha yang berorientasi bisnis, sebagai kreator peningkatan kesejahteraan, sekaligus penopang perekonomian daerah ke depannya," imbuh Nasrullah.

Sebagai pilot project akan diimplementasikan di 5 provinsi, yaitu Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Berdasarkan hasil evaluasi Pilot Project tahun ini. Nasrullah berharap ke depannya  program ini dapat direplikasi ke seluruh Provinsi di Indonesia atau 1.000 desa sesuai potensi dan kriteria. Sehingga target penambahan populasi dan pemenuhan protein hewani bagi seluruh masyarakat di Indonesia dapat tercapai.

Sebagai penanggung jawab Supervisi Program Kegiatan Utama Pertanian di Propinsi Jawa Timur, Nasrullah juga melakukan kunjungan ke Kecamatan Lumban Probolinggo. Disela kunjungan kerjanya di Jawa Timur, Nasrullah bersilaturahmi dengan Gubernur Jawa Timur dan Bupati Probolinggo membicarakan progres pelaksanaan program/kegiatan utama Kementan Tahun 2020 dan Rencana Implementasi Program/Kegiatan Pengembangan 1.000 Desa Sapi.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut baik pelaksanaan Program Kegiatan Pengembangan 1.000 desa sapi ini. Khofifah sangat berharap dalam pelaksanaan Program Kegiatan Pengembangan 1.000 Desa Sapi ini benar-benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dampaknya dapat dirasakan langsung oleh peternak yang menerima. 

"Saya meminta Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota agar melakukan pendampingan untuk keberhasilan program tersebut," kata Khofifah.

Ia juga mengatakan akan menyambut baik program-program Kementan yang dilakukan di Jawa Timur dan berkomitmen untuk terus mendukung agar seluruh program Kementan dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi petani dan peternak, khususnya di Jawa Timur.

Sementara itu, Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari juga menyatakan kesiapannya dalam mendukung program Kementan ini. Ia berharap daerahnya bisa menjadi contoh Pilot Project yang berhasil bagi daerah lainnya.

"Kami mohon bimbingannya dari pemerintah pusat yaitu Kementerian Pertanian, dalam hal ini Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jika ada teknologi terbaru tolong kami diberi informasi dan kami siap mengimplementasikan program Kementan sehingga muncul pola bisnis baru di tengah pandemi Covid 19 ini," imbuhnya.

Di sela-sela kunjungannya, Nasrullah juga menyempatkan untuk melihat langsung kegiatan panen padi dan implementasi Kostratani. Pada kesempatan tersebut ia menyampaikan bahwa tujuan kunjungannya salah satunya adalah mengecek langsung ketersediaan pangan di Indonesia. 

"Ternyata banyak yang panen dimana-mana, ini artinya kecukupan pangan cukup tersedia di tengah pandemi covid-19. Kami juga datang untuk memberi semangat kepada pejuang pangan kita, dan ingat jaga kondisi tubuh agar imun tetap kuat dan perketat protokol kesehatan," pesan Nasrullah kepada petani.

Di sisi lain, Nasrullah menilai seluruh kegiatan ini harus dilakukan secara bersama dan bersinergi. "Kata kuncinya adalah komitmen dari pemda setempat untuk sukseskan program Kementan. 

"Sekali lagi, dukungan, komitmen dan semangat itu kuncinya," tegas Nasrullah.

Ditempat terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menginstruksikan agar semua pihak bisa bersinergi dalam mengoptimalkan setiap program Kementan yang dilaksanakan di daerah. Diantaranya demi mencapai keberhasilan pelaksanaan program kegiatan pengembangan 1.000 desa sapi berbasis kluster desa.

“Program ini juga telah bersinergi dengan grand design, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2020 -2024," ungkap Nasrullah mengutip arahan Mentan SYL sebelum mengakhiri kunjungan ke Provinsi Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement