Sabtu 26 Sep 2020 11:15 WIB

Golkar Tegaskan Kunci Sukses Pilkada di Protokol Kesehatan

Posisi kepala daerah dinilai penting di tengah pandemi Covid-19.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Maman Abdurahman.
Foto: Istimewa
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Maman Abdurahman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Golkar mendukung Pilkada 2020 tetap dilaksanakan sesuai jadwal 9 Desember mendatang. Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Maman Abdurahman menegaskan, sukses tidaknya pelaksanaan pilkada tahun ini terletak pada disiplin penerapan protokol kesehatan.

Menurutnya, pelaksanaan Pilkada 2020 bisa berlangsung dengan aman selama pandemi jika seluruh pihak disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.  "Kuncinya adalah kedisiplinan protokol kesehatan. Apalagi sudah ada PKPU revisi yang mengatur tentang bagaimana kampanye dan proses pemilihan nanti dilakukan," tutur Maman dalam keterangan kepada Republika.co.id, Sabtu (26/9).

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar ini menilai ada banyak pertimbangan pilkada tetap digelar di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, kepastian kepemimpinan yang berganti pada tahun depan. Posisi kepala daerah di tengah pandemi menjadi sangat vital. Pada Februari 2021, banyak kepala daerah yang akan habis masa jabatannya. Hal itulah yang menjadi alasan perlu digelar pilkada untuk memberikan kepastian kepemimpinan di daerah.

Terlebih, kata dia, belum ada kepastian kapan pandemi akan berakhir, jika pelaksanaan pilkada harus menunggu wabah Covid tuntas. "Sebagaimana prediksi para epidemolog dari berbagai negara tahun depan belum tentu berakhir," kata Maman.

Ia menambahkan, penambahan kasus positif Covid-19 tidak berhubungan langsung dengan pilkada. Menurutnya, di daerah yang tidak menggelar pilkada, kasus penambahan juga tetap terjadi. "Naik atau tidaknya kasus positif Covid, itu karena kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Lha, DKI saja, tidak ada pilkada, tapi juga terdapat kenaikan pasien Covid. Jadi sekali lagi, kuncinya adalah protokol kesehatan,” tegas Maman.

Maman menyebut, pelaksanaan pesta demokrasi tak hanya berlangsung di Indonesia. Di sejumlah negara, juga tetap dilangsungkan pemilihan umum saat pandemi. Misalnya di Korea Selatan pada April lalu, dan Pilpres Amerika Serikat pada November mendatang. "Hampir semuanya tetap menjalankan sepanjang tahun 2020 ini. Di Indonesia juga bisa,” ujar Maman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement