Sabtu 26 Sep 2020 10:41 WIB

3 Investasi Jangka Pendek Paling Aman dan Untung

3 Investasi Jangka Pendek Paling Aman dan Untung

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Cermati

Pemenuhan kebutuhan hidup seseorang beragam. Ada yang untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Begitupula dengan investasi.

Umumnya investasi adalah kegiatan penanaman modal pada sebuah instrumen atau produk dalam jangka panjang. Kira-kira lebih dari 5 tahun, agar untung maksimal.

Namun investasi tak melulu seperti itu. Banyak orang yang melakukan investasi untuk jangka pendek, yakni sekitar 1-2 tahun. Contohnya menikah, sekolah atau kuliah, membeli rumah, membuka usaha, dan lainnya.

Daripada menabung dan uang hanya akan tergerus inflasi, lebih baik diinvestasikan. Tentu saja pada produk-produk yang dapat dicairkan dengan mudah. Juga memiliki tenor pendek.

Berikut ini beberapa produk investasi jangka pendek yang bisa jadi pilihanmu:

Baca Juga: Melek Investasi: Simak Beda Investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito

 

1. Surat Utang Negara (SUN)

SBR

Surat Utang Negara (SUN) via website Kemenkeu

Pernah mendengah Sukuk Tabungan (ST) maupun Savings Bond Ritel (SBR)? Dua produk surat utang yang dirilis pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dikeluarkan setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan negara dalam APBN.

Sukuk Tabungan maupun SBR ada serinya. Sama-sama mempunyai tenor atau jangka waktu 2 tahun, instrumen surat berharga ini sangat pas buat investor pemula atau yang cari aman.

Kenapa? Ini adalah investasi rendah risiko karena dijamin oleh negara. Tidak ada risiko gagal bayar seperti produk lain. Selain itu, modalnya juga kecil. Mulai dari Rp 1 juta, kamu sudah bisa jadi investor.

Soal kupon atau bunganya jangan ditanya, lebih tinggi dari bunga deposito. Di samping itu, besaran imbal hasil SBR maupun Sukuk Tabungan, umumnya mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Bunga bisa naik apabila suku bunga acuan BI naik. Tapi jika turun, bunga SBR maupun Sukuk Tabungan tetap pada level yang sudah ditentukan dalam kurun waktu dua tahun tersebut. Pilihan bagus bukan? Jadi gak takut buntung meski Indonesia kena badai resesi nantinya.

2. Fintech Peer to Peer (P2P) Lending

P2P Lending

Fintech Lending

Keuntungan investasi di fintech p2p lending adalah keleluasaan memilih tenor. Bisa dalam waktu 6 bulan, 1 tahun, bahkan dalam waktu 2 tahun. Jadi, pengembalian dana bisa lebih cepat.

Untuk modal investasi, murah banget kok. Minimal mulai dari Rp 100 ribu, tapi bisa mendapat imbal hasil tinggi. Besarannya hingga 18% per tahun. Kalau dibagi 12 bulan, berarti 1,5% per bulan. Bunga yang masih dalam batas wajar.

Imbal hasil ini akan diterima investor atau pemberi pinjaman setiap bulan, sehingga keuntungan yang kamu dapat lebih cepat mengalir ke kantong. Investasi di fintech lending bisa dibilang berisiko tinggi. Terutama akibat gagal bayar dan kredit macet peminjam.

Namun risiko ini bisa diminimalisir perusahaan dengan menyeleksi ketat setiap calon peminjam. Jadi jangan takut, apalagi investasinya pada fintech lending legal dan terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Investasi Emas Paling Top Saat Situasi Genting, Ini Buktinya!

3. Deposito 

Deposito

Deposito

Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga 24 bulan (2 tahun).

Jadi, tidak seperti tabungan yang dananya bisa bebas ditarik kapan saja. Investasi di deposito aman, karena dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai simpanan maksimal Rp 2 miliar.

Untuk setoran deposito, minimal mulai dari Rp 1 juta sampai 10 juta. Bisa pilih, mau deposito berjangka, deposito on call atau deposito dengan jangka waktu pendek maupun sertifikat deposito yang berjangka 1 tahun atau kurang dari itu. Dan dalam bentuk rupiah atau valas (valuta asing).

Suku bunga yang ditawarkan deposito umumnya lebih tinggi dibanding tabungan, meski ada saja yang masih di bawah tingkat suku bunga acuan BI. Menariknya bunga deposito akan langsung di transfer ke rekening tabungan pribadi nasabah setiap bulan.

Selain itu, kalau butuh uang mendesak, kamu dapat menjaminkan akun deposito untuk pengajuan kredit di bank. Cukup lampirkan bukti kepemilikan deposito ke bank.

Putar Uang untuk Wujudkan Keinginanmu

Jika selama ini gaji atau penghasilanmu habis percuma begitu saja, mulai sekarang atur kembali keuanganmu. Manfaatkan uang untuk investasi meskipun itu dalam jangka pendek agar memperoleh hasil lebih besar.

Pastinya kamu punya mimpi yang ingin diwujudkan, seperti menikah, membeli rumah, membuka usaha, kuliah, atau cita-cita lainnya. Realisasikan dari hasil investasimu, agar keinginan tersebut tidak sekadar menjadi wacana saja.

Baca Juga: Tips Hindari Investasi Bodong

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement