Sabtu 26 Sep 2020 09:04 WIB

Tingkat SDM UEA Tertinggi di Antara Negara Islam

Indeks SDM Bank Dunia merilis data untuk 174 negara hingga Maret 2020.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Tingkat SDM UEA Tertinggi di Antara Negara Islam. Dalam file foto 26 April 2020 ini, Metro nirawak melewati Dubai Marina di Dubai, Uni Emirat Arab.
Foto: AP Photo/Jon Gambrell
Tingkat SDM UEA Tertinggi di Antara Negara Islam. Dalam file foto 26 April 2020 ini, Metro nirawak melewati Dubai Marina di Dubai, Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Berdasarkan Indeks Human Capital Bank Dunia 2020, UEA, Bahrain, dan Turki berada pada posisi teratas diantara negara-negara Islam. Indeks Sumber Daya Manusia (Human Capital Indeks) Bank Dunia 2020 merilis data untuk 174 negara hingga Maret 2020.

Indeks tersebut terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan yang dikumpulkan orang selama hidup mereka. Indeks tersebut berkisar antara 0 dan 1 dan mengukur produktivitas tenaga kerja di masa depan termasuk pendidikan dan kesehatan.   

Baca Juga

Analisis Bank Dunia menunjukkan pra-pandemi di sebagian besar negara telah membuat kemajuan yang stabil dalam membangun sumber daya manusia, tetapi masih banyak ruang untuk perbaikan bagi negara-negara Islam. “Pandemi ini telah menurunkan sumber daya manusia, termasuk  kesehatan, tingkat kelangsungan hidup, pendaftaran sekolah, dan pengurangan stunting,” Presiden Grup David Malpass mengatakan dalam siaran pers, dilansir di Salaam Gateway, Kamis (17/9).

Melindungi dan berinvestasi pada manusia sangat penting karena negara-negara bekerja untuk meletakkan dasar bagi pemulihan inklusif yang berkelanjutan dan pertumbuhan di masa depan. Sebagian besar negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berada di bawah skor rata-rata 0,50, termasuk Mesir (0,49), Bangladesh (0,46), dan Pakistan (0,41). Bagian bawah laras adalah Nigeria, dengan skor hanya 0,36.   

Sementara itu Kuwait (0,56), Yordania (0,55), dan Tunisia (0,52) bahkan berhasil menekan poin mereka sebesar 0,01 dibanding capaian 2010.  Sisi positifnya, UEA tidak hanya mendapat skor tinggi dengan 0,67 tetapi juga mencatat peningkatan 0,05 yang signifikan dibandingkan dengan 2010. Hanya Albania yang mengungguli lonjakan ini dengan menambahkan 0,09, mencapai 0,63 pada tahun 2020.

Bank Dunia merekomendasikan negara-negara untuk memperluas cakupan dan kualitas layanan kesehatan di antara komunitas yang terpinggirkan, meningkatkan hasil pembelajaran dan pendaftaran sekolah, serta mendukung keluarga yang rentan dengan tindakan perlindungan sosial. Di antara negara-negara Islam, pendidikan merupakan sektor di mana Bangladesh telah mencapai kemajuan yang baik. Selama dekade terakhir, negara ini meningkatkan tingkat kehadiran sekolahnya dan berhasil meningkatkan Expected Years of Schooling (EYS) dari 8,2 tahun menjadi 10,2 tahun pada tahun 2020.

Pada Juni, Bank Dunia menyetujui 1,05 miliar dolar AS untuk tiga proyek yang membantu Bangladesh menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mempercepat pemulihan ekonomi, dan membangun ketahanan terhadap krisis di masa depan. Mercy Tembon, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Bangladesh dan Bhutan, mengatakan pandemi Covid-19 telah sangat membahayakan banyak pencapaian luar biasa Bangladesh dalam pengurangan kemiskinan dan kemakmuran bersama, termasuk mata pencaharian penduduknya.

Selain pendidikan, indeks tersebut menyoroti komitmen kebijakan kesehatan Maroko, yang mengarah pada imunisasi 91 persen dari anak-anak negara itu. Penduduk Maghreb memerangi kematian anak dan ibu, sambil mengontrol tingkat kesuburan melalui program keluarga berencana. 

Upaya-upaya ini membantu meningkatkan sumber daya manusia Maroko, dengan peningkatan skor Indeks Human Capital sebesar 0,50 pada tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi Maroko telah menurun selama dua tahun terakhir, dengan pertumbuhan PDB turun menjadi 2,3 persen pada 2019. Untuk membantu Maroko mengatasi efek pandemi Covid-19, Bank merestrukturisasi Pinjaman Kebijakan Pengembangan Manajemen Risiko Bencana senilai 275 juta dolar AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement