Jumat 25 Sep 2020 23:28 WIB

Permintaan Daging Beku Perum Bulog Rejang Lebong Meningkat

Perum Bulog Rejang Lebong membawahi tiga kabupaten di Bengkulu

Pegawai Perum Bulog menata daging beku di gudang Bulog.  Perum Bulog Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu, menyebutkan permintaan daging beku yang dijual di wilayah itu terus meningkat.
Foto: Antara/FB Anggoro
Pegawai Perum Bulog menata daging beku di gudang Bulog. Perum Bulog Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu, menyebutkan permintaan daging beku yang dijual di wilayah itu terus meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Perum Bulog Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu, menyebutkan permintaan daging beku yang dijual di wilayah itu terus meningkat.

"Saat ini stok yang ada sekitar 700 kg, stok ini merupakan sisa pasokan beberapa minggu lalu sebanyak 3,5 ton. Saat ini permintaan masyarakat terhadap daging beku bulog terus meningkat, karena harganya murah dan dijamin halal," kata Kepala Perum Bulog Cabang Rejang Lebong Muhammad Ade Saputra di Rejang Lebong, Jumat.

Daging kerbau impor dari India tersebut, tambahnya dipasarkan melalui outlet dan mitra Bulog yakni Rumah Pangan Kita (RPK), maupun yang datang langsung ke gudang bulog dengan harga jual Rp80.000 per kg.

Tingginya permintaan daging beku ini kata dia, merupakan hal yang positif sehingga pihaknya akan kembali meminta tambahan pasokan ke Bulog Bengkulu sebanyak 5 ton sesuai dengan kapasitas penyimpanan yang mereka miliki.

Sejauh ini kebutuhan daging beku dalam tiga kabupaten di bawah naungan Bulog Cabang Rejang Lebong per bulan mencapai 5 ton, dan saat mendekati lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha meningkat hingga tiga kali lipat.

Sementara itu, untuk stok bahan kebutuhan pokok yang ada di Gudang Bulog Rejang Lebong saat ini kata dia, untuk beras medium sebanyak 1.050 ton dan stok beras premium 230 ton."Stok beras yang ada ini mencukupi untuk kebutuhan kegiatan bantuan sosial dalam tiga kabupaten sampai dengan akhir tahun nanti," kata dia.

Sedangkan untuk beras premium di luar stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 230 ton, diperuntukkan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), kemudian untuk pemenuhan kebutuhan komersial, pusat ritel modern dan lainnya.

Selain itu mereka juga memiliki stok bahan kebutuhan lainnya yakni minyak goreng kemasan sebanyak 18 ton, gula pasir 20 ton dan terigu sebanyak 17 ton.

Bahan-bahan kebutuhan pokok ini mereka jual ke masyarakat sesuai dengan harga distributor antara lain beras kualitas medium Rp 8.600 per kg, beras premium kemasan ukuran 5 kg dijual Rp 53.000, tepung Rp 8.500 per kg, gula pasir Rp 12.500 per kg dan minyak goreng Rp12.000 per kg, serta daging beku Rp 80 ribu per kg.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement