Sabtu 26 Sep 2020 00:03 WIB

Donald Trump Dituntut Keponakan atas Tuduhan Penipuan

Donald Trump menghadapi gugatan dari keponakannya menjelang pilpres AS

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Presiden Donald Trump menghadapi gugatan dari keponakannya menjelang pilpres AS. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/Yuri Gripas
Presiden Donald Trump menghadapi gugatan dari keponakannya menjelang pilpres AS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK — Keponakan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Mary Trump, mengajukan gugatan hukum terhadap sang paman pada Kamis (24/9). Ia mengatakan bahwa telah terjadi penipuan yang dilakukan oleh orang nomor satu di negara itu bersama dengan keluarganya.

Gugatan mengatakan bahwa Trump bersama dengan saudara perempuannya, Maryanne Trump Barry, dan saudara laki-lakinya Robert Trump yang telah meninggal pada Agustus lalu melakukan penipuan dan pelanggaran uang. Ia menuding saudara kandungnya juga telah menguasai perusahaan real estate yang dibangun oleh ayah mereka, Fred Trump, yang meninggal pada 1999 dan mengeksplotasinya untuk memperkaya diri sendiri.

Baca Juga

“Penipuan bukan hanya bisnis keluarga, itu adalah cara hidup,” tulis Mary dalam gugatan yang diajukan di pengadilan negara bagian New York di Manhattan.

Hingga saat ini belum ada tanggapan dari pengacara Trump, Jay Sekulow. Sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan satu-satunya penipuan yang terjadi adalah Mary merekam salah satu kerabatnya.

“Ia (Mary) benar-benar mendiskreditkan dirinya sendiri,” jelas McEnany.

Barry, pensiunan hakim pengadilan banding federal, tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. Seorang pengacara yang mewakili Robert Trump juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Gugatan Mary saat ini membuat sorotan publik terhadap keluarga Trump yang kurang dari enam pekan akan kembali menghadapi pemilihan presiden AS. Hal ini sekaligus menggarisbawahi pernyataan dari Trump yang  pernah mengatakan bagaimana keluarganya menciptakan manusia paling berbahaya di dunia.

Trump mengatakan ayahnya, Fred Trump Jr, meninggal pada 1981 ketika ia masih berusia 16 tahun dan meninggalkan sahamnya yang berharga dalam bisnis keluarganya. Sementara itu, Mary mengatakan dugaan penipuan itu baru terungkap pada Oktober 2018 ketika New York Times melaporkan penyelidikannya terhadap masalah pajak yang melibatkan keluarga Trump.

Dalam pernyataan yang diberikan oleh pengacaranya, Mary menuding keluarganya mengkhianatinya dengan bekerja diam-diam untuk mencuri darinya, mengatakan kebohongan tentang warisannya. Termasuk dalam upaya menipu untuk memberikan segalanya dengan harga sepersekian dari nilai aslinya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement