Jumat 25 Sep 2020 16:37 WIB

Fraksi PKS DPR Gelar Lomba Pidato Tokoh Bangsa

Lomba pidato ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia.

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  Fraksi PKS DPR RI akan menyelenggarakan lomba pidato biografi tokoh-tokoh bangsa. Lima tokoh bangsa yang dipilih adalah KH Hasyim Asy'ari (Pendiri NU), KH Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah), Bung Karno, Bung Hatta dan Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Launching Lomba dilaksanakan melalui zoominari, Jumat (25/9). Sejumlah narasumber yang hadir di antaranya Salim Segaf Aljufri (Ketua MS PKS), Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR), Jazuli Juwaini (Ketua Fraksi PKS DPR), Miftahurrahim Syarkun (Pusat Studi Pemikiran Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari) dan Abdul Mu'ti (Sekum PP Muhammadiyah).

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan lomba ini dilaksanakan agar generasi bangsa makin mengenal, mengetahui dan meneladani tokoh-tokoh bangsa. "Fraksi PKS ingin agar generasi bangsa tidak tuna sejarah dan tidak melupakan sejarah, yang di dalamnya juga sangat kuat peran ulama,” kata Jazuli, dalam keterangan persnya.

Menurut Jazuli, perlu metoda pembelajaran, pendidikan, bahkan kampanye publik yang kreatif agar generasi muda tertarik mempelajari hingga meneladani para tokoh bangsa. Salah satu instrumen yang dipilih Fraksi PKS adalah melalui lomba pidato.

Apa yang Fraksi PKS lakukan selama ini, lanjut Anggota Komisi I DPR, adalah upaya untuk menumbuhkan literasi sejarah. Fokus utama adalah agar generasi bangsa memiliki kesadaran sejarah dan warisan tokoh-tokoh besar, yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dengan begitu maka generasi muda bukan saja paham sejarah, tapi juga mengerti bagaimana harus bersikap dalam menjaga keindonesiaan.

Indonesia, kata Jazuli, dibangun dengan pemikiran dan gagasan yang besar dari para tokoh bangsa. Ada tokoh umat yang sangat kuat khidmatnya seperti KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan hingga melahirkan ormas Islam terbesar NU dan Muhammadiyah. “Ormas ini yang membimbing umat Islam sebagai mayoritas di negeri ini agar memiliki karakter rahmatan lil alamin dengan paham keagamaan yang moderat (washatiyah) dan berkemajuan," ungkapnya.

Fraksi PKS juga ingin publik lebih mengenal Panglima Besar Jenderal Sudirman. Tokoh yang memimpin perang gerilya zaman revolusi fisik, panglima besar pertama Tentara Keamanan Rakyat (cikal bakal TNI) yang berangkat dari rakyat biasa, sangat aktif di pergerakan Muhammadiyah sejak muda, dan terkenal sangat taat beragama (relijius). Karakter ini yang menurut Jazuli mampu meningkatkan ghirah perlawanan penjajahan yang kuat pada pasukan TKR masa itu.

"Tentu tidak ketinggalan peran dan kiprah proklamator Bung Karno dan Bung Hatta sebagai presiden dan wapres pertama dan peletak dasar pembangunan Indonesia merdeka. Sosok Bung Karno yang heroik dan Bung Hatta yang konseptual dan sederhana menjadi kombinasi pemimpin teladan dari setiap generasi," paparl Jazuli.

Ke depan, menurut Jazuli, Fraksi PKS akan terus mensyiarkan peran dan kiprah tokoh-tokoh bangsa lainnya. Tujuannya agar bangsa Indonesia makin memahami dan meneladani pikiran, gagasan, dan sikap hidup yang menjadi pondasi bagi kebangsaan dan kemajuan Indonesia di masa yang akan datang.

Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri, mengatakan bahwa tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam Lomba ini berangkat dari latar belakang yang berbeda, suku yang berbeda, dan ruang pengabdian berbeda. Namun mereka semua memiliki kesamaan yaitu perjuangan dan khidmatnya kepada Indonesia, tanpa sedikitpun ada pamrih. Inilah yang harus diteladani oleh bangsa Indonesia apalagi dalam kondisi wabah covid-19 saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement