Jumat 25 Sep 2020 13:21 WIB

Jerman Ganti Kepala Badan Militer Akibat Skandal Ekstremis

Militer Jerman disebut telah disusupi ekstremisme sayap kanan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
 Bendera Israel dan bendera Jerman tertiup angin di belakang jet Eurofighter di pangkalan udara di Noervenich, Jerman. Militer Jerman disebut telah disusupi ekstremisme sayap kanan. Ilustrasi.
Foto: AP/Martin Meissner
Bendera Israel dan bendera Jerman tertiup angin di belakang jet Eurofighter di pangkalan udara di Noervenich, Jerman. Militer Jerman disebut telah disusupi ekstremisme sayap kanan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Menteri Pertahanan (menhan) Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer akan mengganti kepala badan intelijen militer (MAD). Langkah ini menunjukkan menhan ingin berbuat lebih banyak untuk membasmi radikal sayap kanan dari angkatan bersenjata.

Dalam pernyataan kementerian disebutkan, Kepala MAD Christof Gramm telah memulai reformasi untuk memerangi ekstremisme sayap kanan di militer dan mencapai peningkatan yang nyata. Namun kemajuan lebih lanjut diperlukan dan ini membutuhkan lebih banyak upaya.

Baca Juga

"Fase baru ini juga harus terlihat dari segi personel," kata pernyataan itu dilansir Reuters, Jumat (25/9).

Dengan persetujuan bersama, Gramm akan dibebaskan dari tugasnya bulan depan dan akan pensiun dini. Penggantinya akan segera dipilih.

Sejumlah insiden dalam beberapa bulan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran tentang pengaruh sayap kanan dalam militer, subjek yang sangat sensitif bagi orang Jerman mengingat masa lalu Nazi di negara itu.

Pada Juni, Kramp-Karrenbauer mengatakan dia akan membubarkan sebuah kompi di pasukan khusus elite militer KSK karena masalah ekstremisme sayap kanan dalam jajaran tersebut.

Seorang kapten KSK telah meminta menteri untuk turun tangan setelah dia menuduh instruktur dan komando senior di unit itu mengembangkan 'budaya penerimaan yang beracun' di mana keluhan tentang pengaruh sayap kanan ditekan.

Pada Mei, polisi menyita senjata, bahan peledak, dan amunisi selama penggerebekan di properti pribadi seorang tentara KSK di negara bagian Saxony timur. Sebagai bagian dari tindakan keras, operasi KSK dipindahkan ke unit lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement