Jumat 25 Sep 2020 12:04 WIB

Yogyakarta Kaji Selter Tenaga Kesehatan di Umbulharjo

Selter sebagai tempat istirahat bagi tenaga kesehatan.

Yogyakarta Kaji Selter Tenaga Kesehatan di Umbulharjo. Petugas menunjukkan kamar selter khusus untuk pasien Covid-19 di Rusunawa Bener, Yogyakarta, Jumat (18/9). Pemerintah Kota Yogyakarta menyediakan ruang khusus pasien OTG atau pasien Covid-19 tanpa gejala. Memanfaatkan Rusunawa yang belum terpakai, shelter ini memiliki kapasitas 84 orang dan akan beroperasi mulai Senin (21/9) mendatang.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Yogyakarta Kaji Selter Tenaga Kesehatan di Umbulharjo. Petugas menunjukkan kamar selter khusus untuk pasien Covid-19 di Rusunawa Bener, Yogyakarta, Jumat (18/9). Pemerintah Kota Yogyakarta menyediakan ruang khusus pasien OTG atau pasien Covid-19 tanpa gejala. Memanfaatkan Rusunawa yang belum terpakai, shelter ini memiliki kapasitas 84 orang dan akan beroperasi mulai Senin (21/9) mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta mematangkan kajian mengenai kebutuhan untuk menyiapkan selter khusus bagi tenaga kesehatan karena intensitas pekerjaan dalam penanganan Covid-19 semakin tinggi.

"Kami segera menyelesaikan kajian selter untuk tenaga kesehatan. Untuk calon lokasinya sudah ada. Kami terus matangkan kajiannya," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Jumat (25/9).

Baca Juga

Pemerintah Kota Yogyakarta ingin menyediakan selter yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat bagi tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan Covid-19. "Intensitas pekerjaan semakin tinggi, kalau harus pulang ke rumahnya yang kebetulan juga jauh, maka akan semakin melelahkan. Makanya difasilitasi dengan selter," kata Haryadi.

Salah satu lokasi yang diproyeksikan sebagai tempat selter untuk tenaga kesehatan ada di Kecamatan Umbulharjo. Haryadi mengatakan pemerintah kota akan terlebih dulu menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar lokasi mengenai rencana penyediaan selter.

Pemerintah Kota Yogyakarta sudah membuka selter bagi pasien Covid-19 yang tidak mengalami gejala sakit, namun kesulitan menjalankan isolasi mandiri di rumah. "Pasien dijemput dan nanti jika sudah menjalani isolasi pun akan diantar kembali ke rumahnya. Ada aturan tegas yang harus dipatuhi agar proses isolasi berjalan baik dan tidak berisiko menularkan virus ke orang sehat di sekitarnya," katanya.

"Dalam penanganan pun, kami tekankan pada seluruh petugas mengutamakan sisi humanisnya karena menjalani isolasi di selter juga banyak tantangannya, tidak mudah. Misalnya merasa bosan," katanya.

Berdasarkan data pemerintah, pada Kamis (24/9) jumlah total kasus Covid-19 aktif di Yogyakarta sebanyak 123 kasus dengan jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 224 orang dan jumlah pasien yang meninggal dunia akibat penyakit itu sebanyak 14 orang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement