Jumat 25 Sep 2020 10:08 WIB

Tatap Laser Mainan Sekian Detik, Retina Remaja AS Rusak

Laser mainan untuk hewan tetap berbahaya untuk mata manusia.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Sinar laser (Ilustrasi). Meski bertenaga rendah, laser mainan untuk hewan tetap mampu merusak retina manusia.
Foto: Flickr
Sinar laser (Ilustrasi). Meski bertenaga rendah, laser mainan untuk hewan tetap mampu merusak retina manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian pemilik hewan peliharaan mungkin memiliki mainan yang dilengkapi dengan laser. Meski bertenaga rendah, laser pada mainan hewan peliharaan ternyata bisa menyebabkan kerusakan mata yang signifikan.

Kasus kerusakan mata terbaru akibat laser pada mainan hewan telah dilaporkan dalam Retinal Cases & Brief Reports. Dalam laporan tersebut diungkapkan bahwa seorang remaja mengalami kerusakan retina setelah menatap laser mainan hewan peliharaan secara langsung selama beberapa detik.

Baca Juga

Laser pada mainan hewan tersebut dilabeli sebagai laser bertenaga rendah. Dengan tenaga yang rendah, laser tersebut dianggap tak dapat menyebabkan kerusakan ekstrem pada mata ketika ditatap secara langsung.

Namun dalam kasus ini, sang remaja mengalami kerusakan retina yang signifikan. Beberapa kerusakan yang ditemukan adalah kemunculan lesi dan hilangnya segmen bagian luar dan dalam dari cone fotoreseptor.

 

Kerusakan ini tak langsung disadari oleh sang remaja sesaat setelah menatap laser secara langsung. Dia baru mendatangi dokter mata lima bulan setelah kejadian dengan gejala pandangan rabun dan kehilangan penglihatan sebagian di mata kanan. Bila menutup mata kiri, remaja laki-laki tersebut tidak bisa membedakan huruf secara indivudal ketika membaca sebuah teks.

Sistem pemindaian optik beresolusi tinggi mengungkapkan bahwa seluruh area fotoreseptor yang sensitif terhadap cahaya telah "meledak" karena laser. Sang remaja terdiagnosis dengan luka bakar akibat laser pada makula.

Saat ini, penglihatan remaja tersebut sudah membaik. Akan tetapi, kerusakan yang sudah terjadi pada retina tak bisa dikembalikan seperti semula. Lesi tampak sedikit menurun, namun bekas luka tetap ada di situ.

"Tak ada yang tertinggal di situ. Area yang terdampak tidak memiliki cone," jelas dokter spesialis mata dari Ohio State University Frederick Davidorf, seperti dilansir Health 24.

Davidorf berharap insiden ini dapat menjadi sebuah peringatan. Kejadian ini juga menunjukkan bahwa selama ini banyak orang meremehkan betapa kuatnya laser, meski itu laser bertenaga rendah.

"Penyalahgunaan dapat menyebabkan cedera retina yang bisa terlokalisasi hanya di bagian retina, atau menyebabkan lubang pada makula dengan ketebalan penuh," tutur Davidorf.

Oleh karena itu, penggunaan beragam objek yang disertai laser harus dilakukan secara aman. Jangan pernah mengarahkan laser langsung ke area mata, meski itu hanya laser mainan untuk hewan peliharaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement