Jumat 25 Sep 2020 08:38 WIB

Wall Street Ditutup Menguat Ditopang Harapan Stimulus Fiskal

Washington memberikan tambahan stimulus fiskal untuk menopang pemulihan ekonomi.

Wall Street
Foto: AP Photo/Mark Lennihan
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street berhasil merealisasikan pertumbuhan marjinal dalam sesi sulit pada akhir perdagangan Kamis (24/9). Penguatan terjadi di tengah sinyal positif tentang upaya untuk memberlakukan stimulus lebih lanjut di Washington, guna menopang pemulihan ekonomi yang melambat akibat pandemi.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 52,31 poin atau 0,20 persen menjadi ditutup pada 26.815,44 poin. Indeks S&P 500 bertambah 9,67 poin atau 0,30 persen, menjadi berakhir pada 3.246,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup menguat 39,28 poin atau 0,37 persen, menjadi 10.672,27 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama di bawah S&P 500 bergerak lebih tinggi dengan sektor utilitas, kebutuhan pokok konsumen, dan material, masing-masing menguat 1,17 persen, 0,76 persen dan 0,70 persen. Sementara sektor kesehatan turun 0,52 persen.

Data yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis menunjukkan klaim pengangguran awal pekan lalu tercatat di 870 ribu, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar 850 ribu dan 866 ribu di pekan sebelumnya.

Meskipun sentimen pasar tertekan akibat data ketenagakerjaan yang mengecewakan pada sesi pagi, namun kemudian didukung oleh sinyal positif tentang putaran paket stimulus fiskal selanjutnya.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Kamis mendesak Kongres untuk mengeluarkan paket stimulus baru. Sementara Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan Demokrat siap untuk melakukan negosiasi tentang paket stimulus tambahan.

"Secara keseluruhan, kami mempertahankan prospek konstruktif kami untuk ekuitas selama beberapa bulan mendatang, sambil mengakui bahwa pasar kemungkinan besar akan berombak," kata Kepala Investasi UBS Global Wealth Management, Mark Haefele dalam sebuah catatan pada Kamis.

"UBS tetap konstruktif Amerika Serikat (AS) akan mengesahkan paket fiskal tambahan, meskipun kemungkinannya kecil akan terjadi sebelum pemilihan umum," kata Haefele.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement