Jumat 25 Sep 2020 09:00 WIB

AS Beri Bantuan Kemanusiaan Rp 10,7 T untuk Suriah

Bantuan itu diharapkan dapat membantu kehidupan warga Suriah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Pengungsi Suriah hidup dalam keadaan kumuh dan khawatir terjangkit virus corona. Ilustrasi.
Foto: Nabil Mounzer/EPA
Pengungsi Suriah hidup dalam keadaan kumuh dan khawatir terjangkit virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai 720 juta dolar AS atau setara Rp 10,7 triliun (dengan kurs Rp 14.888 per dolar AS) untuk Suriah. Bantuan itu diharapkan dapat membantu kehidupan warga Suriah, baik yang berada di dalam negeri maupun yang telah mengungsi ke negara lain di kawasan.

Bantuan 720 juta dolar AS itu merupakan hasil penggabungan. Sebanyak 419 juta dolar AS berasal dari Biro Bantuan Kemanusiaan Badan Pembangunan Internasional AS. Sedangkan lebih dari 301 juta dolar sisanya bersumber dari Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi Departemen Luar Negeri.

Baca Juga

"Komunitas internasional harus tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan rakyat Suriah yang meningkat," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan pada Kamis (24/9) dikutip Anadolu Agency.

Pompeo menyerukan agar Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas kampanye militernya yang menghancurkan. Assad dianggap telah melakukan pengabaian brutal hak asasi manusia, salah satunya berupa penahanan sewenang-wenang 100 ribu warga sipil Suriah. Sebagian besar dari mereka tidak diketahui keberadaannya hingga kini.

Dengan bantuan kemanusiaan terbaru, AS telah menyediakan lebih dari 12 miliar dolar AS untuk Suriah. Dana mulai diberikan sejak negara tersebut dilanda krisis akibat konflik.

Perang sipil di Suriah mulai berlangsung pada 2011. Konflik itu bermula dari aksi protes massa yang menghendaki mundurnya rezim Bashar al-Assad.

Menurut PBB, perang sipil Suriah telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas. Konflik pun memaksa lebih dari 10 juta warga di sana mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement