Jumat 25 Sep 2020 08:15 WIB

Cara Menyiapkan Anak Hadapi Situasi Darurat Medis

Orang tua perlu membekali anak dengan pengetahuan pertolongan pertama darurat medis.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Kotak P3K. Anak perlu memiliki pengetahuan tentang cara menggunakan isi kotak P3K.
Foto: flickr
Kotak P3K. Anak perlu memiliki pengetahuan tentang cara menggunakan isi kotak P3K.

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Membekali anak dengan pengetahuan pertolongan pertama sangat berguna, terutama bila tidak ada orang dewasa yang hadir saat terjadi situasi darurat medis. Bagaimanapun, keadaan darurat medis dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.

Gurudutt Bhat, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Fortis, Mumbai, India, menyarankan orang tua menyiapkan anak agar siap menghadapi kondisi krisis secara efisien. Keselamatan dan keamanan anak memang terpenting, tetapi mereka juga bisa dilibatkan.

Baca Juga

“Langkah pertama adalah mempersiapkan rencana komunikasi keluarga untuk segala jenis keadaan darurat, yang dapat ditangani orang tua dan anak bersama-sama dan secara terpisah. Juga, persiapkan diri dan anak-anak agar mudah mengatasi krisis saat itu terjadi," katanya.

Batasi waktu yang dihabiskan untuk ponsel dan ajak anak untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, baik orang lain maupun situasi di sekeliling. Ajari anak untuk mencatat dan memberi tahu keluarga jika mendengar atau melihat suara dan kejadian tidak biasa.

Orang tua juga perlu memberikan pengetahuan tentang kotak P3K kepada anak. Meskipun beberapa anak mungkin belum cukup dewasa untuk mengetahui cara menggunakan kotak P3K, mereka masih dapat diajari keterampilan mendasar saat keadaan darurat terjadi.  

Tunjukkan di mana penyimpanan kotak P3K di rumah dan sampaikan informasi mendetail tentang setiap benda di dalamnya. Ajak mereka berlatih menggunakannya dalam peragaan atau rancang skenario darurat buatan agar anak bisa memahami pemakaiannya.

Tidak ada kata terlalu dini untuk mempelajari teknik penyelamatan hidup, salah satunya resusitasi jantung paru (CPR). Sampaikan dengan cara menarik bagaimana CPR dapat membantu keselamatan seseorang di kala darurat dan peragakan prosedurnya.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa prosedur CPR yang efektif sudah bisa diajarkan pada remaja di atas 14 tahun. Pada usia tersebut, mereka telah mampu menghasilkan kekuatan yang cukup untuk melakukan pijat jantung pada orang dewasa dalam situasi darurat.

Saran lain dari Bhat adalah mengenalkan anak pada kontak darurat. Meskipun orang tua pasti berharap anak tidak pernah menghadapi situasi darurat medis, penting bagi mereka untuk mengetahui apa yang harus dilakukan jika berada dalam situasi demikian.

"Jelaskan kepada anak bahwa ini bukan hal yang terjadi setiap hari, tetapi mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan. Buat anak mengingat beberapa nomor darurat atau tuliskan dan ajari mereka cara menelepon," kata Bhat, dikutip dari laman Indian Express.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement