Jumat 25 Sep 2020 00:56 WIB

 Lebih Pasti di Pertashop

Pertashop di Desa Pabean Ilir pun resmi beroperasi empat hari menjelang lebaran.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Aktivitas pengisian BBM di Pertashop di Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jabar.
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Aktivitas pengisian BBM di Pertashop di Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Lilis Sri Handayani

Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu berjarak sekitar 11 kilometer dari pusat kota di Pendopo Kabupaten Indramayu. Dengan jarak menuju pusat keramaian yang cukup jauh, warga di desa itu memiliki mobilitas yang tinggi. Kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, menjadi andalan mereka saat beraktivitas sehari-hari.

Ada 2.230 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 7.000 jiwa warga di Desa Pabean Ilir. Setiap KK, memiliki minimal satu unit kendaraan bermotor. Banyak pula yang memiliki lebih dari satu kendaraan bermotor. Untuk itu, dibutuhkan ketersediaan bahan bakar yang cukup guna menjalankan mesin kendaraan mereka. Belum lagi, desa tersebut didatangi banyak pemancing, yang hendak memancing di sejumlah lokasi pemancingan di desa itu.

Namun sayang, di Desa Pabean Ilir tidak terdapat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Untuk mencapai SPBU terdekat di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, warga harus menempuh jarak sekitar sepuluh kilometer. Karenanya, warga di desa itu sepenuhnya mengandalkan penjual BBM eceran, meski dengan harga yang lebih mahal dibandingkan BBM yang dijual di SPBU Pertamina.

Meski cukup membantu, namun keberadaan penjual BBM eceran tak bisa memuaskan seluruh warga. Di antara mereka ada juga yang ingin membeli BBM jenis Pertamax, dengan harga dan takaran yang sama seperti yang dijual di SPBU. Pasalnya, jenis BBM yang dijual pedagang eceran hanya berupa Pertalite.

"Apalagi untuk warga yang memiliki sepeda motor baru, mereka inginnya pakai Pertamax," kata Kepala Desa Pabean Ilir, Nasito, Kamis (24/9).

Tak hanya soal jenis BBM, lanjut Nasito, warganya juga kesulitan menentukan takaran saat harus membeli BBM di pedagang eceran. Mereka harus membeli Pertalite secara utuh, yang dijual dalam kemasan botol. Satu botol berisi kurang lebih satu liter Pertalite, dengan harga Rp 9.000 - Rp 10.000 per liter. 

"Jadi kalau punya uang Rp 15 ribu, maka mereka hanya bisa membeli Pertalite sebanyak satu botol. Tidak bisa membeli 1,5 botol," tutur Nasito.

Melihat kebutuhan warga akan BBM dengan kualitas, takaran, dan harga yang sama dengan BBM yang dijual di SPBU,  Nasito pun mengajukan pendirian Pertashop kepada Pertamina. Gayung pun bersambut. Pengajuan pendirian Pertashop itu dikabulkan dan menempati lahan yang disediakan  pemerintah desa setempat. Pertashop di Desa Pabean Ilir pun resmi beroperasi pada 20 Mei 2020, atau empat hari menjelang lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.

Hanya ada Pertamax yang tersedia di Pertashop, yang dijual dengan harga Rp 9.000 per liter. Harga tersebut sama dengan yang berlaku di SPBU.

"Warga sangat senang dengan adanya Pertashop. Penjual Pertalite eceran pun tidak merasa terganggu karena Pertashop kan jualnya Pertamax," kata Nasito.

Untuk saat ini, lanjut Nasito, pengelolaan Pertashop masih dilakukan pihak Pertamina. Namun kedepan, Pertashop akan dikelola pihak desa.  

Berdasarkan pantauan Republika, aktivitas pengisian BBM di Pertashop itu cukup ramai. Satu per satu sepeda motor datang silih berganti untuk diisi tangki BBM-nya dengan Pertamax. Tak jarang, dalam satu waktu, ada dua sampai tiga sepeda motor tampak mengantri.   

Salah seorang warga setempat, Pandi, mengakui keberadaan Pertashop sangat membantunya untuk memperoleh BBM yang berkualitas.

"Harga dan kualitas Pertamaxnya tidak diragukan lagi, sama dengan yang dijual di SPBU. Takarannya juga pas, dan kita bisa membeli sesuai dengan uang yang kita miliki," tutur Pandi.

Tak hanya warga Desa Pabean Ilir, keberadaan Pertashop di desa tersebut juga turut dinikmati oleh warga di desa-desa tetangganya, seperti Desa Karanganyar dan Totoran, Kecamatan Pasekan. Mereka yang membutuhkan Pertamax, lebih memilih membelinya di Pertashop Desa Pabean Ilir dibandingkan harus menempuh jarak yang cukup jauh menuju SPBU di Kelurahan Margadadi.

Operator Pertashop Desa Pabean Ilir, Heriyana, menjelaskan, Pertashop membuka layanannya setiap hari mulai pukul 06.00 – 20.00 WIB. Dia menyebutkan, penjualan Pertamax di Pertashop yang memiliki kapasitas 3.000 liter tersebut rata-rata mencapai 400 liter per hari.

"Alhamdulillah respon masyarakat bagus. Mereka merasa terbantu karena jarak dengan SPBU terdekat sekitar sepuluh kilometer," ujar Heriyana.

Selain di Desa Pabean Ilir, Pertashop di Kabupaten Indramayu juga hadir di Desa Cipaat Kecamatan Bongas dan Desa Cantigi Kulon, Kecamatan Cantigi.

Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III, Eko Kristiawan, mengatakan, kehadiran Pertashop mendukung program Pertamina One Village One Outlet (OVOO) dalam rangka memastikan pelayanan Pertamina hingga ke pedesaan.

"Melalui Pertashop, Pertamina akan terus membangun kerja sama untuk melayani masyarakat hingga pedesaan, dengan memperluas penyediaan atau availability energy bagi masyarakat yang jauh dari SPBU," tandas Eko. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement