Kamis 24 Sep 2020 19:27 WIB

Masa Pandemi Dorong Agen Asuransi Melek Teknologi

Beberapa perusahaan mencatat ada peningkatan jumlah agen yang mencapai level MDRT

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Country Chair MDRT Indonesia Miliani Marten (kanan) bersama Committee Chair Of MDRT Day Indonesia 2020 Hidayatus Solicha (kiri) berbincang usai memberikan keterangan kepada media pada acara Milion Dollar Round Table (MDRT) Day Indonesia 2020 secara virtual di ICE Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (24/9/2020). MDRT Day merupakan ajang pertemuan para agen asuransi se Indonesia, di masa pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat para agen asuransi mencari nasabah, sejalan dengan keputusan OJK memperbolehkan penjualan dan proses transaksi asuransi secara daring.
Foto: MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
Country Chair MDRT Indonesia Miliani Marten (kanan) bersama Committee Chair Of MDRT Day Indonesia 2020 Hidayatus Solicha (kiri) berbincang usai memberikan keterangan kepada media pada acara Milion Dollar Round Table (MDRT) Day Indonesia 2020 secara virtual di ICE Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (24/9/2020). MDRT Day merupakan ajang pertemuan para agen asuransi se Indonesia, di masa pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat para agen asuransi mencari nasabah, sejalan dengan keputusan OJK memperbolehkan penjualan dan proses transaksi asuransi secara daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan agen asuransi mencapai level Million Dollar Round Table (MDRT). Hal ini sejalan dengan keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membolehkan penjualan dan proses persetujuan secara digital, tanpa harus tanda tangan basah.

Country Chair MDRT Indonesia Miliana Marten mengatakan era digitalisasi dapat membantu penetrasi agen dalam menjual produk asuransi. Bahkan semua agen yang tidak familiar dengan produk layanan digital, dipaksa untuk belajar dan memanfaatkan teknologi dalam menjual produk asuransi.

Baca Juga

“Maka beruntung ketika pandemi Covid-19 terjadi era digitalisasi. Apalagi dengan munculnya fintech dan digitalisasi sektor asuransi jiwa justru mendukung perkembangan asuransi jiwa karena memudahkan dalam bertransaksi, edukasi, dan sosialisasi,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (24/9).

Menurutnya saat ini agen asuransi harus cepat beradaptasi. Setidaknya teknologi semakin membuat orang-orang melek asuransi karena industri ini juga bergerak bidang finansial

“Setiap hari kita dipaksa untuk akrab dengan zoom meeting, baik dengan tim, juga bertemu secara virtual dengan nasabah karena permintaan nasabah tatap muka secara langsung dengan agen sudah menurun,” ucapnya.

Miliana menargetkan anggota MDRT di Indonesia sekitar 3.500 anggota pada 2021. Adapun salah satu syarat menjadi anggota MDRT, seorang agen asuransi harus memenuhi target produksi premi sebesar Rp 453 juta.

“Meski ada pandemi, beberapa perusahaan mencatat ada peningkatan jumlah agen yang mencapai level MDRT sama dengan tahun lalu. Artinya, agen tidak menghadapi kesulitan mengakuisisi nasabah baru, karena tetap bisa menjual secara digital masa pandemi. Ini yang membuat kinerja sektor asuransi cepat pulih,” ucapnya.

Per Juli 2020, jumlah anggota MDRT Indonesia sebanyak 2.745 orang atau meningkat 12 persen dibandingkan pada 2019 yang berjumlah 2.459 orang. Pada tahun ini Indonesia masuk dalam urutan ke delapan top member seluruh dunia.

Adapun 10 besar negara dengan jumlah anggota MDRT terbesar antara lain Hong Kong menjadi yang teratas dengan jumlah 10.858, diikuti China 9.848, Amerika Serikat 7.349, Jepang 7.158, Taiwan 6.286, Vietnam 3.051, Thailand 2.803, Indonesia 2.745, Korea Selatan 2.513 dan India 2.494.

“Untuk tahun depan  kami menargetkan jumlah anggota MDRT Indonesia dapat mencapai lebih dari 3.500 member,” ucapnya.

Sementara Committee Chair of MDRT Day Indonesia 2020 Hidayatus Solicha menambahkan penyelenggaraan MDRT Day 2020, peserta yang terdaftar dalam seminar dipastikan mencapai 6.000 agen.

“Peserta tidak hanya dari agen asuransi di Indonesia saja. Dari luar negeri juga ada karena memang secara virtual mereka bisa mengikuti seminar by phone atau laptop secara online dari mana saja mereka berada. Ini yang membuat peserta tahun ini meningkat pesat,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement