Kamis 24 Sep 2020 17:51 WIB

50 Warga Kota Bekasi Terpapar Klaster Pabrik Epson

Sebelumnya ada 398 karyawan Epson yang terinfeksi virus corona.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah petugas keamanan memeriksa kendaraan yang akan memasuki pabrik EPSON di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (ilustrasi)
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah petugas keamanan memeriksa kendaraan yang akan memasuki pabrik EPSON di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 50 orang warga Kota Bekasi terpapar Covid-19 dari klaster pabrik printer, PT Indonesia Epson Industry, di kawasan EJIP, Cikarang Selatan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, mengatakan, pihaknya baru mendapatkan surat dari pihak Dinkes Kabupaten Bekasi Kamis (24/9) ini.

"Kami akan segera menugaskan wilayah untuk berkoordinasi. Ada 50 orang dan diperiksa. Di sana sudah dilakukan pemeriksaan PCR," jelas dia kepada wartawan.

Baca Juga

Tanti menuturkan, nantinya Dinkes Kota Bekasi akan melakukan tracing kepada keluarga dan lingkungan 50 orang karyawan itu. "Kita melakukan tracing sesuai alamat yang diberikan oleh dinas kesehatan Kabupaten Bekasi," ungkapnya.

Sebelumnya, data terakhir yang diberikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah, menyebutkan, ada 398 karyawan Epson yang terinfeksi virus corona. Sebanyak 273 orang di antaranya merupakan warga Kabupaten. "Sudah 398 karyawan, 273 warga Kabupaten Bekasi," kata Alamsyah, Selasa (22/9).

Pihak Epson sudah melakukan swab kepada 4.000 karyawan dari total keseluruhan karyawan sebanyak 14 ribuan. Kasus positif di PT Indonesia Epson Industry ini, bermula dari pertemuan pihak eksternal ke dalam pabrik pada awal September lalu.

"Ternyata, awalnya adalah di awal September ada pertemuan di sana. Ada narasumber dari luar. Tanpa Gejala (OTG), mungkin pada saat itu sudah terkonfirmasi tapi OTG," jelas Alamsyah kepada wartawan, Senin (21/9).

Setelah interaksi dalam pertemuan itu, kemudian muncul beberapa gejala dari karyawan pabrik printer tersebut. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan berupa tes cepat/rapid. "Ada beberapa reaktif. Dan diadakan swab, pada saat itu yang awal enam terkonfirmasi positif," ujarnya.

Selanjutnya, pada Sabtu (12/9), pihak perusahaan mengadakan tes yang lebih masif. Hasilnya, ada 26 kasus positif yang kemudian berkembang menjadi lebih banyak menjadi 190-an. "Kemarin, hari Minggu itu sudah 352, dan update beberapa jam yang lalu sudah 369. Dari 4.000 karyawan yang sudah diperiksa," terangnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement