Kamis 24 Sep 2020 08:47 WIB
Cerita di Balik Berita

Liputan TNI ke Pesantren: Bikin Kesal Rombongan KSAD

Karena keasyikan wawancara Kiai Hasyim Muzadi, saya nyaris ditinggal pesawat KSAD.

M Subroto, Jurnalist Republika
Foto:

Personel Dispen TNI AD berhasil kukontak. Dia bilang KSAD dan rombongan sudah siap menuju pesawat. Jika masih lama, aku akan ditinggal. Soalnya KSAD harus segera kembali ke Jakarata. Ada acara penting yang harus dihadiri.

Setelah itu sinyal hilang timbul. Tak ada lagi kontak-kontakan. Aku sudah bayangkan, betapa kesalnya anggota rombongan menunggu di bandara.

Sopir bapak sang penolong tak tahu jalan arah ke bandara. Kami berdua juga tidak tahu. Terpaksa di jalan bertanya sana-sini, membuat perjalanan makin lama. Aku makin cemas jika ditinggal rombongan.

Perjalanan melelahkan itu akhirnya berakhir. Mobil masuk ke parkiran bandara dengan selamat. Aku mengucap terima kasih tak terhingga pada bapak si penolong. Kulihat rombongan sudah berjajar siap naik pesawat. Mesin pesawat pun sudah dinyalakan.

Terlihat wajah-wajah kesal memandang ke arahku. Mungkin mereka baru tahu yang ditunggu ternyata  bukan pejabat atau jenderal, tapi wartawan junior berbadan kurus.  ”Wuuuuu.......,” teriak seorang perwira.

Mereka pantas kesal. Anggota rombongan yang sebagian berpangkat jenderal itu terpaksa berpanas-panas menunggu kedatanganku. Aku berusaha tenang saat bergabung dengan mereka. Mau memberi senyum khawatir dikira meledek. Jadi aku pasang wajah seperti orang kelelahan saja.

Kuhampiri Jenderal Tyasno yang juga sudah siap-siap naik pesawat. “Maaf Pak terlambat, tadi wawancara Pak Kiai dulu,” laporku.

“Yang penting nggak ditinggal kan,” katanya. Wajahnya datar saja. Aku tak tahu dia marah atau tidak. Tak terlalu ku pikirkan, yang penting tak ditinggal.

“Penumpang VVIP-nya sudah datang, ayo berangkat,” teriak seorang perwira meledek.

“Huuuu,.....” sambut yang lain. Anggota rombongan tertawa tergelak-gelak sambil berjalan naik ke pesawat. Aku cuma bisa cengengesan.

Tips agar tak terlambat saat liputan

- Perhatikan baik-baik jadwal liputan, jangan lupa tanggal dan jamnya

- Jika Anda termasuk wartawan yang susah bangun usahakan minta dibangunkan orang lain

- Pertimbangkan secara cermat waktu tempuh dari lokasi Anda ke lokasi liputan

- Gunakan angkutan umum yang paling cepat dan aman

- Jika Anda bepergian, jangan lupa catat nomor kontak anggota rombongan Anda.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement