Kamis 24 Sep 2020 04:12 WIB

Muktamar ke-34 NU Diprediksi Akhir 2021

Muktamar NU tahun ini ditunda.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Muktamar ke-34 NU Diprediksi Akhir 2021. Foto: Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj (kiri) memberikan tausiyah di Jakarta, Rabu (11/3).
Foto: Republika/Putra M Akbar
Muktamar ke-34 NU Diprediksi Akhir 2021. Foto: Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj (kiri) memberikan tausiyah di Jakarta, Rabu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan Muktamar ke-34 NU kemungkinan baru bisa diselenggarakan pada akhir tahun 2021 mendatang. Menurutnya, tahun ini tidak memungkinkan untuk menggelar forum tertinggi di NU itu.

Kiai Said mengatakan, pengurus wilayah, pengurus cabang, dan pengurus cabang istimewa telah berkirim surat permohonan penundaan pelaksanan Muktamar ke-34 NU kepada PBNU. Jumlahnya ada 34 Pengurus Wilayah, 380 Pengurus Cabang dan Pengurus Cabang Istimewa NU yang mengirim surat permohonan tersebut.

Baca Juga

"Artinya lebih dari dua per tiga telah berkirim surat persetujuan pengunduran pelaksanaan Muktamar NU yang ke-34 ini. Insya Allah akhir tahun depan (penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU)," tutur Kiai Said dalam Konferensi Besar (Konbes) 2020 NU yang diadakan secara virtual.

Sedianya Muktamar ke-34 NU digelar pada 22 Oktober 2020. Namun Kiai Said menjelaskan, situasi pandemi Covid-19 belum terkendali. Korban pun banyak berjatuhan dan kondisinya sekarang masih belum memungkinkan untuk menyelenggarakan forum tertinggi NU yaitu muktamar.

Dia menerangkan, pertimbangan yang menjadi landasan penundaan adalah keselamatan jiwa dan kemanusiaan. Karena itu, pembicaraan dan pembahasan tentang penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU ini penting untuk dilakukan dan segera diputuskan.

"Saya yakin semua peserta Konbes bersikap arif dan bijak, semuanya sama, mempunyai kepentingan yang sama yaitu keselamatan warga NU dan keselamatan masyarakat dan bangsa semuanya. Itu yang kita harapkan," ujarnya.

Kiai Said mengajak seluruh warga NU untuk menyikapi keputusan tersebut dengan tulus dan ikhlas. Dia menekankan tidak ada kepentingan apapun terkait penundaan Muktamar ke-34 NU. Tidak ada pula keinginan agar periode kepemimpinannya bertambah satu tahun. "Tidak. Tidak sama sekali. Ini semata-semata kepentingan keselamatan bersama. Tidak ada kepentingan. Sedikit pun tidak terlintas dalam benak saya seperti itu," ungkapnya.

Bahkan, lanjut Kiai Said, kalau pandemi Covid-19 selesai hari ini, maka Muktamar ke-34 bisa langsung digelar pada bulan depan. "Tetapi tanda-tanda Covid-19 landai itu belum ada, bahkan yang ada itu makin bertambah. Yang sudah zona hijau, menjadi merah lagi," tambahnya.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang menghadiri Konbes 2020 NU, menghargai penundaan Muktamar ke-34 NU dan perpanjangan masa khidmat PBNU. Menurut dia, sikap tersebut berlandaskan pada tujuan dasar syariat Islam, yaitu perlindungan terhadap kelangsungan hidup manusia itu sama pentingnya dengan menjaga keberlangsungan ekonomi masyarakat dan negara. "Keduanya harus berjalan seimbang, ibarat gas dan rem. Sehingga mobil itu bisa sampai tujuan," ungkapnya.

Jika perlu diambil skala prioritas karena keadaan darurat, terang Ma'ruf, maka penyelamatan jiwa harus didahulukan. Ini sesuai dengan prinsip bahwa penangkalan bahaya yang lebih besar didahulukan ketimbang bahaya yang lebih kecil. "Atas dasar itu maka keputusan menunda Muktamar ke-34 NU itu adalah keputusan yang tepat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement