Rabu 23 Sep 2020 21:47 WIB

Atletik Indonesia Targetkan 4 Pelari Lagi Lolos Olimpiade

Satu atlet atletik yang sudah lolos kualifikasi olimpiade adalah Lalu Muhammad Zohri.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Atlet lari Indonesia Lalu Muhammad Zohri
Foto: Foto: Republika/Putra M. Akbar
Atlet lari Indonesia Lalu Muhammad Zohri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berhasil menempatkan nama Lalu Muhammad Zohri lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021, Pengurus Besar Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) masih berusaha meloloskan empat atlet lain. Hal itu disampaikan manajer timnas atletik Mustara Musa saat mendampingi atlet pelatnas berlatih di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (23/9).

"Sejauh ini kami tetap fokus menyelesaikan program pelatnas hingga Desember 2020 untuk persiapan di tahun 2021 yakni kualifikasi olimpiade," kata Mustara seperti dikutip dari laman resmi Kemenpora, Rabu (23/9).

Pihaknya juga masih mengupayakan agar ada lebih banyak atlet atletik lolos kualifikasi olimpiade, sehingga Indonesia tidak terpaku pada satu sosok wakil di cabang tersebut. "Kami sudah ada satu yang lolos kualifikasi olimpiade atas nama Lalu Muhammad Zohri (nomor lari 100 meter) dan sedang mengupayakan dua hingga empat atlet yang diproyeksikan mengikuti babak kualifikasi olimpiade termasuk untuk persiapan SEA Games 2021," ujarnya.

Mustara menyampaikan, sebenarnya pemusatan latihan nasional (pelatnas) cabang atletik sudah digelar sejak 2019 lalu. Program dilakukan di dua tempat berbeda, yakni di Pengalengan, Bandung, untuk lari jarak jauh dan menengah, sementara untuk nomor teknik sprint dipusatkan di Stadion Madya, Jakarta. "Karena adanya pandemi Covid-19 maka semua pelatnas atletik dipusatkan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta dengan nama program adaptasi atau program penyesuaian," jelas dia.

Pemisahan tempat diambil karena dampak dari banyaknya ajang lomba yang ditunda baik dalam dan luar negeri. Oleh sebab itu, lanjut Mustara, PB PASI mengadaptasi program berdasarkan rekomendasi dari bidang teknis, medis, psikolog, dan tim pendukung lainnya. "Sebanyak 20 atlet melakukan pelatnas di Stadion Madya dilaksanakan dengan dua periode, yakni periode pertama 15 atlet dan sisanya di tiga bulan terakhir hasil dari verifikasi Tim Kemenpora," ucapnya.

Mustara menambahkan, kebutuhan teknis di Stadion Madya tetap memanfaatkan sementara peralatan yang sudah ada. Sementara untuk kesehatan atlet, pelatih dan tim pendukung lainnya, PB PASI menyediakan masker, hand sanitizer, thermo gun yang disesuaikan dengan protokol kesehatan.  

Meski berupaya sekuat tenaga agar para atlet mampu mengharumkan nama bangsa dengan prestasi membanggakan di tingkat dunia, Mustara mengaku masih menemui kendala dalam hal penggunaan fasilitas latihan di Stadion Madya. "Kendala penggunaan Stadion Madya oleh pihak lain, ini sangat mengganggu. Tapi hal lainnya tidak ada kendala karena di Senayan ini kami nilai sangat representatif untuk pelatnas termasuk dukungan dari kementerian atau lembaga lainnya," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement