Rabu 23 Sep 2020 20:43 WIB

Pemkot Bogor Tingkatkan Rasio Swab Test Sesuai Standar WHO

Kebanyakan hasil swab test yang positif berasal dari penelusuran pasien positif.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam akun instagramnya.
Foto: instagram/bimaaryasugiarto
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam akun instagramnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rasio pengetesan metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR) di Kota Bogor sudah hampir mencapai 16 ribu. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan seribu tes dalam sepekan sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).

“PCR kita sudah hampir 16 ribu. Saya targetkan seminggu seribu, sesuai standar WHO,” tutur Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto kepada awak media di Kota Bogor, Rabu (23/9) sore.

Baca Juga

Bima menjelaskan, pada Maret dan April rasio swab test di Kota Bogor belum mencapai 100 tes dalam sepekan. Namun, Pemkot Bogor selanjutnya meningkatkan jumlah tes sebanyak 200, 300, hingga 1.000 tes dalam sepekan. “Nah sekarang sudah 15 ribu lebih, hampir 16 ribu,” tuturnya.

Dia menambahkan, lonjakan pasien Covid-19 di Kota Bogor juga dilihat dari banyaknya orang yang sudah melaksanakan swab test. Selain itu, kata Bima kebanyakan hasil swab test yang positif berasal dari penelusuran pasien positif.

Berdasarkan keterangan Bima, pasien positif Covid-19 di Kota Bogor saat ini didominasi oleh transmisi lokal. Keadaan stasiun pada saat masyarakat berangkat bekerja kini lebih cair. Selain itu, wisatawan dari luar Kota Bogor pada akhir pekan juga sudah berkurang. 

Apalagi kebanyakan pengusaha kuliner kini lebih tertib menjalani protokol kesehatan pencegahan Covid-19, terutama jam malam. “Ada yang takut Covid, tapi mungkin ada juga yang takut Satpol PP soalnya sudah ada yang kena denda Rp 5 juta karena melanggar,” tutur Bima.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement