Rabu 23 Sep 2020 19:20 WIB

Pemprov DKI Jakarta Klaim Udara 'Makin Segar' Sepanjang PSBB

Namun pakar menilai efek perbaikan kualitas udara saat PSBB terbilang kecil.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Kendaraan melintas di kawasan Menteng Dalam, Jakarta, Rabu (23/9/2020). Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat selama sepekan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta, terjadi penurunan yang fluktuatif pada volume kendaraan masuk ke Ibu Kota hingga 19 persen.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Kendaraan melintas di kawasan Menteng Dalam, Jakarta, Rabu (23/9/2020). Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat selama sepekan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta, terjadi penurunan yang fluktuatif pada volume kendaraan masuk ke Ibu Kota hingga 19 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ardono Warih mengklaim udara di ibu kota mengalami perbaikan kualitas sepanjang periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu berdasarkan pengamatannya terhadap Particulate Matter (PM) selama PSBB berlangsung.

Ardono mendapati data berkurangnya konsentrasi rata-rata PM 2,5 sebesar 14 hingga 50 persen dibanding rerata konsentrasi PM di periode yang sama tahun lalu. "Karena pandemi Covid-19 pada 2020, telah terjadi peningkatan kualitas udara di DKI, ditandai dengan penurunan konsentrasi rata-rata PM 2,5 bulanan di bandingkan 2019," kata Andono dalam kegiatan seminar virtual yang diadakan Bloomberg Philantropies pada Rabu (23/9).

Baca Juga

Andono menyampaikan penurunan polusi itu turut dibantu upaya Pemprov DKI mengendalikan kualitas udara yang tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara. Kemudian diterbitkan Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. "Di Dinas Lingkungan Hidup kami sedang menyelesaikan revisi baku mutu emisi sumber tak bergerak," ujar Ardono.

Sementara itu, pakar lingkungan dari Institut Teknologi Bandung Puji Lestari mengatakan penerapan PSBB menunjukkan pengaruh positif bagi kualitas udara Jakarta. Hanya saja, efek perbaikan kualitas udara yang ditimbulkan PSBB terbilang kecil. 

"Sebenarnya faktanya hanya kecil. Menurut saya dampaknya tidak terlalu signifikan," ucap Puji yang termasuk tim peneliti polusi udara yang dibiayai Bloomberg Philantropies.

Puji membandingkan kualitas udara Jakarta pada periode Maret-Mei 2019 dan 2020. Ia mendapati kualitas udara tak berbeda jauh walau selama PSBB aktivitas warga dibatasi. "Kendaraan logistik, bus dan sumber polusi lain seperti PLTU yang mengelilingi Jakarta masih berjalan seperti biasa," sebut Puji.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta, Bloomberg Philanthropies dan Vital Strategies sepakat bekerjasama sejak Maret 2019. Kerja sama ketiga lembaga itu baru saja menghasilkan dokumen Untuk Udara Bersih Jakarta demi mewujudkan udara bersih di Ibu Kota Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement