Rabu 23 Sep 2020 13:59 WIB

Wapres: Keselamatan Jiwa Masyarakat Harus Didahulukan

Wapres mengatakan keselamatan Jiwa Masyarakat Indonesia Harus Didahulukan

Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan keselamatan jiwa masyarakat harus menjadi prioritas di tengah pandemi Covid-19, meskipun keberlangsungan hidup tersebut sama pentingnya dengan menjaga keberlangsungan ekonomi.

"Kesehatan masyarakat dan keberlangsungan ekonomi harus berjalan seimbang ibarat gas dan rem pada sebuah mobil," kata Wapres saat membuka Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) secara virtual dari Jakarta, Rabu (23/3).

Baca Juga

"Bahkan, umpamanya diambil skala prioritas yang mana harus didahulukan jika dalam keadaan darurat? Jawabannya jelas dan tegas, dahulukan untuk menyelamatkan jiwa," katanya.

Perlindungan terhadap keberlangsungan hidup manusia atau hifdzun nafs harus menjadi hal utama yang diberikan oleh pemimpin di masa pandemi saat ini, katanya. "Sesuai dengan prinsip taqdimu daf’il addhararil a’la ‘ala dhararil adna, mendahulukan penangkalan bahaya yang lebih besar daripada bahaya yang lebih kecil," tambahnya.

Oleh karena itu, Ma'ruf Amin mengapresiasi keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 NU, yang seharusnya diselenggarakan pada Oktober.

"Atas dasar itu (kemanusiaan, red.), maka keputusan untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama adalah keputusan yang tepat. Saya menghargai sikap dan pertimbangan PBNU yang berlandaskan pada tujuan dasar syariah Islam maqosidus syari’ah," ujarnya.

Muktamar ke-34 NU sedianya akan diselenggarakan pada Oktober. Namun karena angka penularan Covid-19 yang belum bisa dikendalikan di Indonesia, maka pelaksanaan muktamar tersebut ditunda. Dalam Konbes NU tersebut, Ma'ruf Amin juga menyampaikan apresiasi kepada PBNU dan seluruh jajaran pengurus cabang di daerah yang telah ikut serta mendukung kebijakan Pemerintah dalam menangani Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement