Rabu 23 Sep 2020 11:32 WIB

Gareth Bale dan Tottenham Hotspur Saling Diuntungkan

Bale masih pemain dengan gaji paling mahal di Spurs.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Gareth Bale memberikan applaus bagi pendukung Wales.
Foto: REUTERS/Darren Staples
Gareth Bale memberikan applaus bagi pendukung Wales.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tottenham Hotspur resmi memulangkan Gareth Bale dari Real Madrid dengan status pinjaman. Meski harus mengeluarkan biaya tinggi demi kembalinya sang mega bintang, langkah tersebut justru dinilai saling menguntungkan satu sama lain. 

Dalam laporan Deadspin keputusan Real Madrid sudah tepat untuk melepas Bale sementara. Demikian pula bagi Spurs yang sedang berusaha mengembalikan harga diri mereka sebaga tim papan atas Liga Primer Inggris. 

Bale, dengan upah mencapai Rp 260 miliar setiap tahun dinilai hanya membuang-buang uang Real Madrid jika jarang dimainkan. Dalam klausul kontrak peminjaman dengan Tottenham, Los Blancos sepakat hanya membayar 60 persen pemain berpaspor Wales itu. 

Di sisi Spurs, mereka harus membayar 40 persen gaji Bale, setidaknya sekitar Rp 20 miliar setiap bulannya. Jumlah ini, ternyata masih lebih tinggi dibandingkan pemain lain di skuat The Lilywhites. Dalam laporan The National, Harry Kane 'hanya' dibayar  Rp 18 miliar per bulan. 

Namun melirik statistik yang dimiliki, Mourinho percaya diri Bale bisa menunjukkan kualitasnya. Di musim 2017/18, Bale hanya dimainkan dalam 20 dari total 38 pertandingan La Liga Spanyol. Walaupun begitu, ia tetap mencetak 16 gol dan menjadi pemain Real Madrid paling produktif setelah Cristiano Ronaldo. 

Sejak mendarat di Santiago Bernabeu, Bale sudah mencetak total 98 gol dari 238 kali bertanding di semua kompetisi. Namun, Zinedine Zidane tetap tidak tertarik pada pesona Bale dan lebih sering menempatkannya di bangku cadangan. 

Setelah Cristiano hengkang ke Juventus pun, Bale masih tidak mendapatkan jam terbang reguler walaupun catatan gol Los Blancos turun drastis. Zidane pun belum menemukan pasangan yang tepat untuk Karim Benzema. Eden Hazard dan Luka Jovic dinilai belum cocok dipasangkan sebagai trisula lini depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement