Rabu 23 Sep 2020 11:10 WIB

PMI Kirim Kendaraan Amfibi Terjang Lokasi Banjir di Sukabumi

Kendaraan hagglund sudah teruji di berbagai medan berat, bencana lomngsor dan banjir.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sekjen PMI Sudirman Said (tengah).
Foto: dok.Tim Media JK
Sekjen PMI Sudirman Said (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengerahkan satu unit kendaraan amfibi hagglund untuk menembus berbagai medan berat yang terisolasi akibat bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin (21/9) malam WIB.

"Kendaraan ini sudah kami operasionalkan di lokasi bencana banjir di Kabupaten Sukabumi. Kendaraan khusus itu untuk membuka jalan yang terisolasi," kata Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said melalui sambungan telepon, Selasa (23/9).

Menurut Sudirman, ketangguhan kendaraan itu sudah teruji di berbagai medan berat seperti bencana longsor dan banjir bandang di Banten dan Bogor lalu. Selain untuk membuka jalan, hagglund ini pun bisa digunakan untuk membantu evakuasi jika kendaraan lainnya tidak bisa tembus ke lokasi.

Kemudian, alat penunjang itu pun bisa digunakan untuk memasok bantuan ke berbagai titik yang masih sulit ditembus. Sehingga, kendaraan amfibi hagglund ini mempunyai multi fungsi dan akan terus dioperasionalkan untuk menunjang kegiatan pada masa darurat bencana.

Selain itu, PMI pun juga mengirimkan peralatan penunjang lainnya serta satu unit truk tanki air bersih untuk mendistribusikan air bersih ke lokasi bencana. Seperti diketahui dampak dari bencana ini saat ini persediaan air bersih terbatas.

"Distribusi air bersih menjadi prioritas kami dalam upaya membantu proses penanggulangan bencana, sebab dari warga khususnya korban saat ini sangat membutuhkan pasokan air bersih," ucap Sudirman.

Di sisi lain, menurut Sudirman, pihaknya sudah mengerahkan sejumlah personelnya baik dari PMI Pusat maupun Kabupaten Sukabumi. Di lokasi bencana relawan yang dimobilisasi tersebut memberikan berbagai macam layanan untuk meringankan penderitaan korban.

Selanjutnya, bantuan darurat pun sudah dikirim ke lokasi bencana sesuai dengan kebutuhan para korban, mulai dari terpal, hygiene kit, dan peralatan lainnya. Petugas yang melakukan assessment pun sudah mendata apa saja yang dibutuhkan para pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement