Rabu 23 Sep 2020 10:58 WIB

Penyintas Dua Kanker Berusia 102 Tahun Taklukkan Dua Pandemi

Selamat dari pandemi flu Spanyol, penyintas kanker juga berhasil lawan Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Tangan nenek. Ilustrasi. Seorang nenek berusia 102 tahun sembuh dari Covid-19.
Foto: Reuters
Tangan nenek. Ilustrasi. Seorang nenek berusia 102 tahun sembuh dari Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mildred "Gerri" Schappals berhasil mengalahkan Covid-19 dalam usia 102 tahun. Tak hanya itu, Mildred sebelumnya juga pernah "menaklukan" pandemi flu Spanyol pada 1918 serta kanker.

Mildred pertama kali terkena Covid-19 pada Mei, namun dia pulih dengan cepat. Anak Mildred, Julia Schappals, merasa takjub karena sang ibu bisa segera sembuh, namun juga tidak begitu kaget.

Baca Juga

"Saya tidak kaget dia selamat. Itu yang selalu dia lakukan sepanjang hidupnya," jelas Julia kepada WMUR, seperti dilansir Fox News.

Julia mengatakan, ini bukan kali pertama Mildred berhasil selamat dari pandemi. Perempuan yang lahir pada 18 Januari 1918 tersebut terkena flu Spanyol ketika masih berusia 11 bulan. Selain Mildred, ibu dan saudara laki-laki Mildred juga turut menderita flu Spanyol. Ketiganya berhasil selamat.

"Dia berpikir semesta meyakini dirinya telah mati pada 1918 lalu sehingga melupakan keberadaannya (karena itu dia selamat berkali-kali)," ujar Julia mengungkapkan ucapan yang sering disampaikan Mildred kepadanya.

This weekend it was my pleasure to present a Key to the City of Worcester to Mildred Gerri Schappals. Gerri was born in...

Posted by Joe Petty on Monday, 21 September 2020

Tak hanya berhasil keluar dengan selamat dari dua pandemi besar, Mildred juga berhasil mengalahkan dua kanker yang diidapnya. Kanker pertama yang berhasil ditaklukan mantan guru tersebut adalah kanker payudara. Setelah itu, dia kembali menaklukan kanker kolon stadium III beberapa tahun setelahnya.

Julia menilai perkataan Mildred mungkin ada benarnya. Siapa pun yang "mencatat" soal kematian mungkin melupakan Mildred.

"Mungkin siapa pun penguasa kematian telah melupakan dia," ujar Julia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement