Selasa 22 Sep 2020 22:57 WIB

DLH DKI Klaim Sungai Ciliwung Sudah Bersih dari Sampah

DLH DKI menyebut aliran sungai Ciliwung sudah bersih semenjak 16.00 sore

Sejumlah alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (22/9). Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin (21/9), menyebabkan debit air Sungai Ciliwung meningkat dan menghanyutkan sampah ke pintu air. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (22/9). Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin (21/9), menyebabkan debit air Sungai Ciliwung meningkat dan menghanyutkan sampah ke pintu air. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menyatakan aliran Sungai Ciliwung di Jakarta mulai dari Kampung Melayu, Pintu Air Manggarai, hingga aliran Banjir Kanal Barat (BKB) sudah bersih dari sampah hujan dan banjir.

"Secara keseluruhan sudah kondusif (bersih), untuk di Manggarai sejak pukul 16.00 WIB sudah bersih, sementara yang di BKB pukul 18.00 WIB," ucap Humas Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Yogi Ikhwan di Jakarta, Selasa.

Untuk membersihkan sampah imbas dari hujan deras yang terjadi pada Senin (21/9) siang hingga malam termasuk di kawasan hulu sehingga debit air di Katulampa terpantau sempat Siaga I, Dinas LH membersihkan sampah di tiga titik yakni Pintu Air Manggarai Jakarta Pusat, Banjir Kanal Barat Season City Jakarta Barat dan Jembatan Kampung Melayu Jakarta Timur.

Di Pintu Air Manggarai, diturunkan petugas sebanyak 200 orang (gabungan Dinas LH dan Sumber Daya Air) dengan jumlah armada truk besar-kecil yang diturunkan sebanyak 52 unit (32 LH dan 20 SDA) serta tiga unit alat berat yang berhasil mengangkut total sampah sebanyak 2.190 meter kubik.

Di Banjir Kanal Barat Season City Jakarta Barat, diturunkan 10 orang petugas dengan menggunakan 12 unit armada truk besar-kecil serta dua unit alat berat yang berhasil mengangkut total sampah sebanyak 474 meter kubik.

Adapun di Kali Ciliwung Jembatan Kampung Melayu, Jakarta Timur, diturunkan 10 orang petugas dengan lima unit truk besar-kecil serta dua unit alat berat. Namun tidak ada sampah yang diangkut dari lokasi ini karena situasi kondusif.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan sebanyak 22 wilayah RT di wilayah Jakarta Barat terendam banjir dengan ketinggian bervariasi 30-80 sentimeter.

"Situasi ini terjadi sejak Senin (21/9) malam hingga Selasa pagi pukul 03.00 WIB," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Insaf di Jakarta, Selasa pagi.

Sementara sebanyak 15 jiwa pengungsi akibat banjir saat ini ditampung di Mushola Riyadhul Saadah, Kembangan Utara, Jakarta Barat.

Dilansir melalui keterangan tertulis BPBD DKI berikut ini 22 wilayah RT yang terendam banjir:

1. Kelurahan Sukabumi Utara, 7 RT Ketinggian air 30 s/d 80 cm, akibat curah hujan tinggi.

2. Kelurahan Sukabumi Selatan, 3 RT Ketinggian air 120 s/d 130 cm, akibat curah hujan tinggi.

3. Kelurahan Palmerah, 1 RT Ketinggian air 30 cm, akibat curah hujan tinggi.

4. Kelurahan Rawa Buaya, 3 RT Ketinggian air 20 s/d 50 cm, akibat curah hujan tinggi.

5. Kelurahan Duri Kepa Utara, 1 RT Ketinggian air 20 cm, akibat curah hujan tinggi.

6. Kelurahan Kembangan Utara, 1 RT Ketinggian air 80 cm, akibat curah hujan tinggi.

7. Kelurahan Tanjung Duren Utara, 1 RT Ketinggian air 20 cm, akibat curah hujan tinggi.

8. Kelurahan Petamburan, 1 RT Ketinggian air 20 cm, akibat curah hujan tinggi.

9. Kelurahan Pejaten Timur 4 RT Ketinggian air 30 cm, akibat Kenaikan Kali Ciliwung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement