Selasa 22 Sep 2020 22:25 WIB

Teknologi Plasmacluster Makin Diminati Saat Pandemi

Teknologi plasmacluster mampu menonaktifkan virus corona hingga 91 persen.

Plasmacluster display
Foto: sharp
Plasmacluster display

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan penjernih udara atau air purifier PT Sharp Electronics Indonesia melonjak hingga lima kali lipat sejak pandemi COVID-19. Dulu penjualan air purifier hanya 2.000 - 3.000 unit per bulan, kini bisa mencapai 10.000 per bulan.

GM Senior Penjualan Domestik SEID Andri Adi Utomo mengatakan di tengah pandemi masyarakat semakin khawatir dengan penyebaran COVID-19 melalui udara, sehingga mereka mencari produk yang mampu menonaktifkan virus tersebut.

Baca Juga

Karena itulah, lanjut dia, penjualan produk air purifier Sharp yang dilengkapi teknologi plasmacluster yang mampu menonaktifkan virus kian mudah dipasarkan dibandingkan sebelumnya.

"Kita sudah jual produk plasmacluster sejaktahun 2000, tapi respons masyarakat saat itu agak sulit, karena tidak terlihat bentuknya, baunya, maupun rasanya, cuma manfaatnya saja," kata Andri.

Sejak itu, dilakukan uji lab bekerja sama dengan perguruan tinggi dan para pakar virus di Jepang tentang kemampuan plasmacluster pada air purifier untuk menjinakkan virus.

Penelitian terkini, menurut GM SAS Global Plasmacluster Equipment Divisi Perencanaan Produk Sharp Corp Hiromasa Okajima, menunjukkan plasmacluster mampu menonaktifkan virus corona termasuk jenis baru Covid-19 hingga 91,3 persen.

Andri semakin yakin produk air purifier Sharp bakal makin diminati di tengah pandemi ini. "Kita mau jual 15.000 unit per bulan," ujarnya.

Selain pada penjernih udara, teknologi plasmacluster juga dibenamkan pada produk elektronik lainnya seperti pengatur suhu dalam ruang (AC), lemari es, dan ion generator.

Menurut Andri, sejak 2000 sampai saat ini sekitar 1,5 juta unit produk elektronik berteknologi plasmacluster telah dipasarkan di Indonesia.

"Kami optimis produk berbasis plasmacluster bakal makin diminati, bahkan kini mampu menutupi penurunan penjualan produk elektronik yang turun sejak Maret," kata Andri yang optimis penjualan elektronik tumbuh positif pada kuartal IV.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement