Selasa 22 Sep 2020 21:01 WIB

60 Persen Warga DKI Jakarta Selama PSBB Berada di Rumah

Makin banyak berada di rumah makin kecil risiko penularan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta mengatakan dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali tidak bisa menurunkan angka positif Covid-19 sampai habis karena perlu waktu. Namun kemungkinan untuk terjadi lompatan tinggi tidak terjadi kembali seperti di akhir Agustus. Ini karena orang kini melakukan aktifitas lebih banyak di rumah. 

"Makin banyak berada di rumah makin kecil penularan, jika harus keluar sebisa mungkin jangan lama-lama dan tetap menggunakan masker kemudian pulang segera cuci tangan," ujar dia dalam talk show bersama Gus Miftah di salah satu stasiun televisi, Selasa (22/9).

Baca Juga

Selama lonjakan kasus positif Covid-19 ini menurut penelitian rentang usia presentase yang tertular adalah 19 hingga 30 tahun. Ini karena kebanyakan dari mereka masih sering belajar di kafe.

Fakultas Kesehatan UI melakukan pemantauan melalui ponsel warga DKI Jakarta. Sebanyak 60 persen warga berada di rumah. Pemantauan ini dilakukan dengan jarak rumah sejauh 200 meter. Ini relatif baik meskipun sebanyak 40 persen masih beraktifitas di luar rumah. 

Anies juga mengingatkan untuk warga tetap menggunakan masker dengan standar kesehatan. Masker scuba diperbolehkan jika bahan dan ketebalannya sesuai dengan stabdar kesehatan.n Ratna Ajeng Tejomukti

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement