Selasa 22 Sep 2020 18:14 WIB

Ribuan Mahasiswa Baru UMM Mulai Ikuti Pesmaba 2020

Para mahasiswa UMM akan dicetak menjadi pemimpin bangsa

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) 2020 secara daring dan luring, Selasa (22/9).
Foto: Dok. Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) 2020 secara daring dan luring, Selasa (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 7.500 mahasiswa baru (maba) dari seluruh Indonesia mengikuti Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2020. Kegiatan ini diadakan secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Rektor UMM Fauzan salam sambutannya menyebut UMM mengusung tekad dalam perjalanan dan perjuangannya yaitu “UMM Dari Muhammadiyah untuk Bangsa”. Artinya, UMM memiliki tanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikannya. "Tidak hanya sekadar mengantarkan mahasiswanya menjadi sarjana," jelasnya.

Baca Juga

Namun di balik itu, Fauzan menekankan, hal lebih penting bahwa mahasiswa di UMM pada dasarnya pemimpin bangsa. Oleh sebab itu, para mahasiswa UMM akan dicetak menjadi pemimpin bangsa.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Fauzan juga mengajak seluruh maba untuk tidak boleh larut menjadi manusia yang sulit. Yang pada akhirnya hanya mengeluh, tertutup, serta ekslusif. Ia  juga mengajak para mahasiswa bangkit menyiapkan diri dan karakternya menjadi manusia tangguh.

Sejak awal perkuliahan para maba sudah harus mempersiapkan diri. Tidak sekadar untuk belajar. Di UMM, bagi Fauzan, jika tujuan mahasiswa sekedar belajar sesuai dengan jurusannya, terlalu kecil. Fauzan berharap mahasiswa yang kuliah di UMM diniatkan untuk mejadi pemimpin bangsa.

"Sekali lagi, karena saudara telah memilih UMM maka konsekuensi logisnya harus menunjukkan karakter kuat, kerja keras, jujur, semangat, dan optimis. Karena hanya orang-orang yang memiliki karakter seperti itulah yang akan mampu merebut kemenangan di masa mendatang,” jelas Fauzan dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (22/9).

Fauzan menegaskan UMM hanya akan menjadi jembatan kesuksesan di masa depan. Kampus cukup memberikan fasilitas kepada mahasiswanya untuk melakukan eksplorasi potensi yang dimiliki. Untuk itu, dia berharap seluruh maba UMM bisa aktif mengikuti kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh UMM, maupun kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya menempa diri.

"Menyiapkan diri saudara siap menjadi seorang pemimpin, menjadi seorang tokoh, menjadi seorang leader di masa yang akan datang,” ucapnya.

Di sisi lain, Menko PMK Profesor Muhadjir Effendy saat didapuk memberikan kuliah umum menyampaikan keharuannya. Hal ini karena dapat menyaksikan atmosfer semangat dari maba UMM.

Muhadjir yang juga merupakan Wakil Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM berpesan secara khusus kepada maba. Pertama, mahasiswa harus mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, sering cuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Hal ini terutama kerumunan yang  tidak diketahui betul siapa-siapa yang berada dalam kerumunan itu.

“Saya ucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa baru UMM. Tentu sudah seharusnyalah kalian bangga menjadi bagian dari sivitas akademika UMM. Di Jawa Timur, untuk 12 tahun berturut-turut UMM menjadi kampus terunggul. Dan tentu saja menjadi kampus terunggul di Jawa Timur belum cukup kecuali harus segera mengejar ke tingkat yang lebih tinggi yaitu berbicara unggul di tingkat nasional. Bahkan bisa diperhitungkan sejajar dengan perguruan tinggi- perguruan tinggi terkemuka di dunia,” jelasnya dalam kuliah umum virtual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement