Selasa 22 Sep 2020 18:07 WIB

Pemuda di Bangka Permudah Akses Informasi Tentang Anggrek

Bangka Flora Society memberi barcode berisi informasi anggrek yang ditandai.

Pengunjung mengamati tanaman anggrek (ilustrasi). Bangka Flora Society memasang kode batang (barcode) pada 227 tanaman anggrek di Kawasan Biodiversitas Sungai Upang, Puding Besar.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Pengunjung mengamati tanaman anggrek (ilustrasi). Bangka Flora Society memasang kode batang (barcode) pada 227 tanaman anggrek di Kawasan Biodiversitas Sungai Upang, Puding Besar.

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Masyarakat dan pemuda peduli lingkungan "Bangka Flora Society" (BFS) Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, memasang kode batang (barcode) pada 227 tanaman anggrek di Kawasan Biodiversitas Sungai Upang, Puding Besar. Upaya itu untuk mempermudah warga memperoleh informasi tentang anggrek

Ketua BFS Kabupaten Bangka, Dian Rossana Anggraini mengatakan, pemberian kode batang ke setiap anggrek sebagai media bagi pengunjung. Agar mereka mendapatkan informasi berbagai jenis tanaman anggrek yang ada di Kawasan Wisata Sungai Upang Desa Tanah.

Baca Juga

"Kami baru memasang barcode di 227 tanaman anggrek atau baru sekitar 30 persen dari total 119 spesies anggrek. Pengunjung dapat mengakses menggunakan smartphone atau aplikasi QR barcode," kata Dian di Sungailiat, Selasa (22/9).

Dia mengatakan satu spesies anggrek mencapai ratusan tanaman anggrek yang tumbuh subur dan cukup indah. Pengunjung yang mengakses informasi melalui barcode tersebut. Mereka akan memperoleh informasi lengkap mulai dari nama lokal, taksonomi hingga deskripsinya.

Guna memberikan pelayanan pengunjung wisata Sungai Upah, semua pemandu wisata sungai itu sudah diberikan pemahaman dan ketrampilan termasuk sudah menyediakan spanduk informasi berkaitan dengan akses penggunaan kode batang.

Camat Puding Besar, Tony Ali memberikan apresiasi dan dukungan yang penuh dalam kegiatan yang dilakukan oleh BFS. "Saya memberikan apresiasi besar atas kegiatan tersebut. Karena penting dalam melestarikan alam lingkungan serta memberikan edukasi kepada generasi muda saat ini," kata Tony.

Menjaga kelestarian lingkungan terutama tanaman anggrek lokal kata dia, perlu dilakukan guna diwariskan ke generasi akan datang.

Seorang pengunjung objek wisata Sungai Upah, Sandi mengatakan dengan disediakannya akses barcode di setiap tanaman anggrek membantu dirinya memperoleh informasi. "Barcode ini membantu bagi kami selaku mahasiswa dan informasi yang diberikannya juga sangat jelas dan lengkap," kata mahasiswa Univesitas Bangka Belitung jurusan Agroteknologi itu.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement