Selasa 22 Sep 2020 17:59 WIB

Dunia Perbankan Butuh Solusi 'Out of the Box' Hadapi Pandemi

Salah satu permasalahan adalah debitur gagal membayar hutang.

Perbankan (Ilustrasi)
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Perbankan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlambatan ekonomi jadi konsekuensi dari terjadinya pandemi Covid-19 saat ini. Dunia perbankan juga merasakan dampaknya. Salah satu permasalahannya adalah debitur gagal membayar hutang.

Menghadapi situasi dan fenomena ini, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menggandeng Intersa Consulting untuk mengadakan pelatihan melalui seminar-seminar online yang terus dilakukan secara berkesinambungan. 

Dengan demikian diharapkan para praktisi perbankan bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih memadai serta mendapatkan solusi-solusi terbaik dalam menghadapi krisis di tengah pandemi global ini.

Menurut Direktur Intersa Consulting Libertus S Pane, butuh solusi tak biasa untuk menghadapi situasi luar biasa ini.

"Kita perlu sesuatu yang out of the box," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/9).

Oleh sebab itu Intersa Consulting menggandeng Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA), sebuah biro investigasi swasta yang terpercaya. "Nanti akan dijelaskan dalam seminar kami seperti apa itu out of the box," kata pria yang dikenal dengan sebutan detektif Jubun ini.

Menurut Wina Ratnawati, Anti Fraud Consultant dari Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA), status menjadi "korban penipuan" dapat mempengaruhi kredibilitas terkait manajemen risiko baik pribadi maupun kelembagaan.

photo
Wina Ratnawati, Anti Fraud Consultant dari Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA). - (Dok. Asi)

 

"Sedapat mungkin seseorang dan perusahaan (institusi) menghindarkan diri untuk menjadi korban penipuan dengan penerapan anti fraud. Salah satu modul yang kami terapkan adalah 'know your customer'," ujar dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement