Selasa 22 Sep 2020 15:20 WIB

Cegah Banjir, Pemprov DKI Siapkan 54 Alat Berat

Alat berat berupa ekskavator disiapkan untuk mengeruk sungai serta waduk di Jakarta.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (22/9). Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin (21/9), menyebabkan debit air Sungai Ciliwung meningkat dan menghanyutkan sampah ke pintu air. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (22/9). Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin (21/9), menyebabkan debit air Sungai Ciliwung meningkat dan menghanyutkan sampah ke pintu air. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah terjadinya banjir di ibu kota. Riza menyebut, sebanyak 54 alat berat berupa ekskavator telah disiapkan untuk melakukan pengerukan sungai serta waduk yang ada di Jakarta.

"Jadi kami sudah menyiapkan 54 ekskavator beko dan sebagainya yang melakukan pengerukan sepanjang hari. Bahkan sepanjang tahun beko atau ekskavator yang kami miliki pekerjakan seluruh jajaran kami untuk mengeruk sungai-sungai di Jakarta dan waduk," kata Riza di Balaikota Jakarta, Selasa (22/9).

Baca Juga

Riza menjelaskan, pihaknya juga telah menyiapkan truk-truk pengangkut sampah dan menambah sejumlah titik penampungan sampah. "Kami juga sudah menyiapkan titik-titik jumlah penampungan yang jumlahnya dua kali lipat," paparnya.

Selain itu, sambung dia, pihaknya juga melakukan terobosan berupa pembuatan sodetan-sodetan untuk mencegah luapan air saat curah hujan meningkat serta mengatur pintu air. "Mudah-mudahan bisa mengurangi (terjadinya banjir)," ujar dia. 

Di sisi lain, Riza pun meminta masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Terutama kebersihan selokan, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang menyebabkan air meluap ke permukiman.

"Masyarakat harus bersiap, disamping terus menjaga kebersihan lingkungan. Tidak membuang sampah, kita minta masyarakat membantu untuk membersihkan selokan atau tempat lain sehingga aliran air terus bisa mengalir ke sungai dan kita teruskan ke laut," imbuh Riza.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengangkut 951 meter kubik sampah yang menumpuk di sejumlah pintu air di ibu kota. Terjadinya penumpukan sampah itu setelah adanya air kiriman dari Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat pascahujan deras Senin (21/9) malam.

"Hingga pukul 08.00 WIB kami sudah angkut 951 meter kubik sampah," ujar Kepala Dinas LH DKI Andono Warih dalam keterangan tertulisnya.

Andono menjelaskan, sebanyak 888 meter kubik sampah diangkut dari Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Sementara itu, dari Banjir Kanal Barat (BKB) Season City, Jakarta Barat, pihaknya mengangkut sampah sebanyak 63 meter kubik. "Sedangkan, Kali Ciliwung di Jambatan Kampung Melayu masih kondusif sampai saat ini," jelas dia.

Lebih lanjut dia menuturkan, Dinas LH DKI Jakarta menyiagakan 20 petugas kebersihan dan tiga unit alat berat untuk mengangkut sampah dari Pintu Air Manggarai. Kemudian, sebanyak 15 orang petugas kebersihan dan dua alat berat diterjunkan di BKB Season City. "Serta 10 orang petugas dan dua alat berat di Jembatan Kampung Melayu," imbuhnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement