Selasa 22 Sep 2020 14:31 WIB

Menlu Iran: Pegulat Afkari Dieksekusi Mati karena Membunuh

Kelompok HAM menuding Afkari telah disiksa hingga membuat pengakuan palsu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu Iran Javad Zarif
Foto: Anadolu Agency
Menlu Iran Javad Zarif

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pegulat profesional Iran Navid Afkari telah dieksekusi mati awal bulan ini. Namun tindakan itu memunculkan kontroversi. Para aktivis hak asasi manusia (HAM) menyebut eksekusi dilakukan karena Afkari terlibat dalam protes jalanan.

Namun Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membantah anggapan tersebut. Dia mengatakan Afkari dieksekusi karena telah melakukan pembunuhan. "Peradilan Iran independen, ia memiliki proses dan memutuskan berdasarkan bukti. Saya tidak dalam posisi untuk mengadili putusan pengadilan. Dia dieksekusi karena pembunuhan, bukan untuk tuduhan yang terkait dengan protes," ucapnya dalam sebuah pidato virtual kepada Dewan Hubungan Luar Negeri di New York, dikutip laman Middle East Monitor, Senin (21/9).

Baca Juga

Media Pemerintah Iran melaporkan eksekusi Afkari pada 12 September. Dalam laporannya disebutkan bahwa Afkari dihukum karena menikam seorang penjaga keamanan hingga tewas selama protes anti-pemerintah pada 2018. Namun pihak keluarga dan kelompok HAM menuding bahwa Afkari telah disiksa hingga membuat pengakuan palsu.

Pengacara Afkari menyebut tak ada bukti pembunuhan yang melibatkan kliennya. Uni Eropa telah mengutuk eksekusi mati Afkari. Mereka menyebut hukuman terhadap pegulat itu kejam dan tidak manusiawi. Sementara Amerika Serikat (AS) memandang eksekusi Afkari sebagai serangan yang keterlaluan terhadap martabat manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement