Senin 21 Sep 2020 21:42 WIB

Pelatihan IPDMIP Bidik Keluarga Ketua Poktan di Aceh

Pelatihan IPDMIP digelar bersama Kementan yang fokus pada layanan keuangan pertanian

Selama empat hari ke depan, 21 hingga 24 September 2020, 20 pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh mengikuti Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK).
Foto: IPDMIP Kementan
Selama empat hari ke depan, 21 hingga 24 September 2020, 20 pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh mengikuti Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK).

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH TIMUR -- Selama empat hari ke depan, 21 hingga 24 September 2020, 20 pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh mengikuti Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK).

Pelatihan digelar Kementerian Pertanian RI dan Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP). Fasilitator pelatihan, District Project Implementation Unit (DPIU) IPDMIP di tingkat kabupaten. Pelatihan diadakan di kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Birem Bayeun dan BPP Simpang Ulim.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memberi perhatian khusus pada IPDMIP. Tujuan utamanya, meningkatkan ketahanan pangan, yang berawal dari kemampuan literasi dan akses keuangan bagi petani.

Edukasi yang diberikan khususnya akses produk dan layanan keuangan pertanian seperti Kredit Usaha Rakyat [KUR] dan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP). "Pemerintah mendorong dan membantu petani untuk meyakinkan lembaga perbankan bahwa menyalurkan kredit kepada petani tidak membuat mereka rugi," kata Mentan Syahrul.

Khusus AUTP, Mentan mengingatkan tentang pentingnya asuransi menjaga kepentingan petani, terutama untuk melindungi lahan dari bencana dan gagal panen. "Saat itulah asuransi akan muncul dan mengurangi beban petani dengan klaim asuransi."

Hal itu digarisbawahi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi tentang peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan, khususnya petani, karena berdampak langsung pada peningkatan produksi pangan.

Terlebih lagi, katanya, PLEK melakukan pendekatan keluarga sebagai tim. Tujuannya, meningkatkan kapasitas dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan usaha tani. 

"PLEK berupaya mengulas pengelolaan keuangan, kemudian akan diteruskan oleh para ketua Poktan dan penyuluh swadaya kepada petani, dengan cara yang mudah difahami," kata Dedi Nursyamsi.

Kepala Pusluhtan BPPSDMP, Leli Nuryati mengatakan PLEK IPDMIP diadakan di 27 kabupaten dari 11 provinsi, termasuk Kabupaten Bima di NTB. Setiap kabupaten melaksanakan pelatihan di 10 desa atau total 270 desa. 

"Target peserta pelatihan 16 orang di tiap desa atau delapan RTT, terdiri atas suami dan istri. Total target pelatihan 4.320 RTT dari 2.160 ketua Poktan," katanya. 

Rincian wilayah kerja IPDMIP 2020 pada 27 kabupaten di 11 provinsi adalah Aceh Timur, Bireun (Aceh); Asahan (Sumut); Pasaman, Pasaman Barat, Sijunjung (Sumbar); Empat Lawang, Musi Rawas (Sumsel); Mesuji, Pesawaran (Lampung); Pandeglang, Sukabumi, Garut,  Kuningan (Jabar); Purworejo, Banjarnegara, Banyumas(Jateng); Ngawi, Tuban, Lumajang (Jatim); Kayong Utara, Tapin, Tanah Bumbu (Kalsel); Sidenreng Rappang, Wajo (Sulsel); Bima (NTB) dan Manggarai Barat (NTT).

Kegiatan PLEK memakai video tutorial sebagai bahan ajar serta format laporan keuangan bentuk tercetak. Tenaga pelatih adalah penyuluh atau staf lapangan IPDMIP yang telah mendapat pelatihan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement