Senin 21 Sep 2020 20:19 WIB

Rumah Zakat Kawal Pembangunan Kebun Gizi

Kebun gizi ini nantinya akan menyediakan bibit bagi masyarakat dan dikelola warga

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB dan Rumah Zakat bekerjasama dalam pembangunan kebun gizi di 35 desa. Salah satunya berlokasi di Dusun Lokok Buak Desa Sukadana Kabupaten Lombok Utara.
Foto: istimewa
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB dan Rumah Zakat bekerjasama dalam pembangunan kebun gizi di 35 desa. Salah satunya berlokasi di Dusun Lokok Buak Desa Sukadana Kabupaten Lombok Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA--Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Sebagai kebutuhan dasar pangan mempunyai peran dan arti penting bagi kehidupan suatu bangsa.

Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik juga dapat terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Dampak pandemi Covid-19 yang terjadi mengakibatkan Indonesia harus bersiap menghadapi krisis pangan yang sewaktu waktu bisa terjadi, sehingga pemerintah terus berupaya untuk memenuhi ketersediaan pangan.

Salah satu upaya pemerintah adalah dengan optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB dan Rumah Zakat bekerjasama dalam pembangunan kebun gizi di 35 desa. Salah satunya berlokasi di Dusun Lokok Buak Desa Sukadana Kabupaten Lombok Utara.

Dalam pembangunan kebun gizi ini juga turut berpartisipasi dan dikawal oleh relawan Rumah Zakat yang ada di Desa Sukadana, Sabtu (19/9). Kebun gizi ini nantinya akan menyediakan bibit bagi masyarakat dan dikelola oleh kelompok warga serta diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sehingga mereka tidak perlu keluar rumah di masa pandemi ini, para anggota kelompok juga sangat antusias menerima bantuan program P2L ini. "Dengan adanya kebun gizi ini kami bisa menanam sendiri sayuran untuk keluarga sehingga dapat menghemat pengeluaran serta memberikan rasa aman untuk dikonsumsi karena dipetik sendiri," ujar Sarakyah salah satu pengurus kebun gizi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement