Senin 21 Sep 2020 18:29 WIB

Nasabah Antusias, Mandiri Yakin Capai Target Penjualan SR013

Hingga 18 September, permintaan SR013 Mandiri capai Rp 1,35 triliun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank Mandiri (ilustrasi).  Bank Mandiri optimistis dapat memenuhi target penjualan surat berharga syariah negara ritel seri SR013 sebelum batas waktu masa penawaran 23 September 2020.
Foto: Republika/Yogi ardhi cahyadi
Bank Mandiri (ilustrasi). Bank Mandiri optimistis dapat memenuhi target penjualan surat berharga syariah negara ritel seri SR013 sebelum batas waktu masa penawaran 23 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri optimistis dapat memenuhi target penjualan surat berharga syariah negara ritel seri SR013 sebelum batas waktu masa penawaran 23 September 2020. Senior Vice President Wealth Management Bank Mandiri Elina Wirjakusuma mengatakan respons nasabah sangat positif terhadap sukuk negara tersebut.

Hingga 18 September 2020, permintaan SR013 yang telah diterima Bank Mandiri sebagai salah satu agen penjual telah mencapai Rp 1,35 triliun. "Dengan masa penawaran yang masih sekitar satu pekan lagi, kami cukup optimis akan dapat memenuhi target internal kami sebesar Rp 1,52 triliun," kata Elina kepada Republika, Senin (21/9). 

Dia memperkirakan, tingginya antusiasme nasabah pada produk ini didorong oleh tingkat kupon yang masih relatif menguntungkan. Menurut Elina, kupon SR013 ini setara dengan seri Surat Utang Negara dengan tenor 6 tahun yaitu FR-56.

Saat ini, tingkat suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate berada di tingkat 4 persen, sementara tingkat bunga penjaminan LPS sebesar 5,25 persen. Sehingga berinvestasi di SR013 akan lebih menguntungkan karena menawarkan kupon 6,05 persen. 

Dia menjelaskan, dalam penjualan SR013 ini, pihaknya menerapkan strategi pemasaran melalui media komunikasi online seperti penyediaan influencer, digital marketing, digital flyer/poster, video edukasi dan media komunikasi lainnya seperti website maupun billboard."Kami juga menyediakan benefit lain berupa cash back bagi nasabah baru atau new to investment," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement