Senin 21 Sep 2020 17:59 WIB

Mahasiswa UMM Menangi Kompetisi MIPA Kemendikbud

Mahasiswa FK UMM memenangkan medali perunggu di bidang biologi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Radya Kusuma Ardianto memenangi Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN MIPA) 2020. 
Foto: dok. Humas UMM
Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Radya Kusuma Ardianto memenangi Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN MIPA) 2020. 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Radya Kusuma Ardianto, memenangi ajang Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN MIPA) 2020. Radya memenangi medali perunggu di bidang biologi dalam ajang yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Kemenangan Radya diumumkan saat Penutupan KNMIPA 2020 melalui siaran langsung di channel YouTube Pusat Prestasi Nasional, pekan lalu. Radya menjadi satu-satunya peserta dari perguruan tinggi swasta (PTS) se-Indonesia yang memperoleh perunggu dalam ajang tahunan tersebut. Setidaknya terdapat tujuh kampus negeri yang mendapat gelar yang sama, yang beberapa di antaranya UGM, Unair dan IPB.

Radya bukan pertama kali berhasil memenangi kompetisi nasional. Tahun sebelumnya, Radya yang juga Ketua Umum Scientific Medico mendapat gelar yang sama. Selama kuliah di FK UMM, dia juga pernah menjadi Juara I Esai Ilmiah Temu Ilmiah Nasional Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Nasional (BAPIN)-ISMKI serta Juara III Esai Festival Euphorbio 2020 Universitas Mulawarman.

Menurut Radya, pelaksanan KN-MIPA pada 2020 mengalami perubahan dibandingkan pelaksanaan di tahun sebelumnya. Proses seleksi di tingkat wilayah dan nasional diselenggarakan dengan metode dalam jaringan (daring), mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. Di bidang Biologi, Radya menjadi perwakilan LLDikti Wilayah VII Jawa Timur bersama perguruan tinggi negeri.

Mahasiswa yang juga aktif di Lembaga Semi Otonom Kedokteran Badminton Club ini menilai, rumpun MIPA dan Ilmu Kedokteran yang digelutinya sekarang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Penguasaan materi biologi merupakan pengetahuan dasar yang wajib dikuasai oleh dokter. "Untuk memperoleh pemahaman yang holistik dan komprehensif," jelasnya.

Radya mengaku merasa tertantang untuk memperdalam ilmu MIPA, khususnya biologi. Pengetahuan ini bisa membantunya meraih cita-cita menjadi dokter yang berkompeten dan bermanfaat. Selain itu, dia juga menyadari ilmu-ilmu ini mengajarkannya salah satu bentuk kesempurnaan Allah SWT melalui ciptaannya. "Sehingga membuat saya lebih bersyukur,” kata laki-laki kelahiran 1999 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement