Senin 21 Sep 2020 17:04 WIB

Ruang Isolasi Covid-19 di Kota Bandung Terus Terisi

Pemkot Bandung menyiapkan anggaran tambahan untuk penanganan Covid-19

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Pengendara melintas di dekat patung himbauan waspada Covid-19 di Jalan A.H Nasution, Ujung Berung, Kota Bandung, Kamis (17/9). Warga setempat berinisiatif membuat dan memasang patung yang berbentuk petugas membawa keranda untuk menghimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan Covid-19 serta tetap waspada penyebaran Covid-19 pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengendara melintas di dekat patung himbauan waspada Covid-19 di Jalan A.H Nasution, Ujung Berung, Kota Bandung, Kamis (17/9). Warga setempat berinisiatif membuat dan memasang patung yang berbentuk petugas membawa keranda untuk menghimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan Covid-19 serta tetap waspada penyebaran Covid-19 pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyebutkan fasilitas kesehatan (ruang isolasi) yang diisi oleh pasien Covid-19 terus terisi akibat kasus penyebaran virus corona yang naik. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Sekarang ini kesehatan lebih berat, sekarang di rumah sakit saja mulai ada penambahan jumlah fasilitas yang ada mulai naik di angka 45,87 persen, fasilitas kesehatan yang dipakai oleh masyarakat yang terpapar," ujar Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (21/9).

Baca Juga

Ia mengungkapkan kondisi tersebut menunjukkan bahwa pergerakan pandemi Covid-19 sedang meningkat. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk disiplin dan tidak harus selalu diingatkan oleh pemerintah. 

"Kita jangan sampai kewalahan dan jangan sampai over-kapasitas. Saya nggak membayangkan mau gimana," katanya.

Berdasarkan data pusat informasi Covid-19, jumlah pasien positif aktif bertambah menjadi 199 orang, 53 orang meninggal dunia dan 846 orang sembuh. Selain itu, pasien suspek sebanyak 7.320 orang. 

Ema menambahkan, Pemkot Bandung telah merealisasikan anggaran Rp 185 miliar untuk penanganan pandemi corona atau Covid-19 yang berlangsung sejak Maret hingga sekarang. Dana tersebut digunakan untuk sektor kebutuhan kesehatan, operasional gugus tugas Kota Bandung dan jaring pengaman sosial (JPS). 

"Kita realnya, realisasinya Rp 185 miliar," ujarnya. Ia mengatakan, sebanyak Rp 85 miliar digunakan untuk sektor kesehatan, sebanyak 5 miliar untuk gugus tugas Kota Bandung dan jaring pengaman sosial untuk masyarakat kurang lebih Rp 71 miliar. 

Dia mengatakan, penurunan dana jaring pengaman sosial yang direncanakan karena sebagian bantuan didukung oleh pemerintah provinsi dan pusat. Ema mengatakan pada APBD perubahan anggaran yang disiapkan untuk mendukung penanganan covid-19 ditambah. 

Menurutnya, sebesar Rp 10 miliar untuk kesehatan dan Rp 25 miliar untuk jaring pengaman sosial selama satu bulan. "Prinsipnya sepakat, anggaran disiapkan (APBD perubahan)," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement