Senin 21 Sep 2020 16:33 WIB

Begini Kekuatan Lini Serang Tottenham Setelah Bale Datang

Kane dan Son memborong lima gol saat Tottenham menang 5-2 atas tuan rumah Southampton

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Son Heung-min (kiri) dan Harry Kane dari Tottenham Hotspur.
Foto: EPA-EFE / Matthew Childs
Son Heung-min (kiri) dan Harry Kane dari Tottenham Hotspur.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pertanyaan muncul tentang bagaimana kekuatan lini serang Tottenham Hotspur ke depannya setelah Gareth Bale kembali. The Lilywhites sudah memiliki Harry Kane dan Son Heung-min. Keduanya memborong lima gol saat Tottenham menang 5-2 atas tuan rumah Southampton di Liga Primer Inggris, Ahad (20/9).

Son mencetak empat gol sedangkan Kane mencetak satu gol dan assist kepada Son. Kane bermain seperti bukan sebagai striker murni dalam pertandingan tersebut. Ia seperti playmaker yang memberikan umpan-umpan manja kepada Son. Sebaliknya, Son bermain di belakang Kane, tapi terkadang muncul seolah berlakon sebagai penyerang utama.

Baca Juga

Dilansir dari Football London, Senin (21/9), kedatangan Bale bakal membuat persaingan di lini depan Tottenham makin ketat. Meski usianya tak muda lagi, tapi pengalamannya yang lebih matang selama di Madrid tetap membuat pemain lain segan. Namun kemungkinan lain, Mourinho bisa saja bereksperimen dengan Bale tanpa mengganggu duet Son dan Kane.

Pemain asal Wales itu baru akan fit bulan depan dan bisa dimainkan. Akan menarik dinanti apakah pelatih Tottenham, Jose Mourinho akan menciptakan penyerang trisula yaitu Kane, Son dan Bale. Ketiganya bisa bergantian menyerang. Sebab Kane, menurut Mourinho, jika melihat cara bermain melawan Southampton, seperti kemampuan Wayne Rooney, Teddy Sheringham, dan Alan Shearer digabung menjadi satu.

Mourinho bisa menjadikan Kane fokus menyambut umpan dari Son dan Bale. Selama ini, Lucas Moura kurang maksimal memberikan kontribus kepada Kane. 

Mourinho menilai Kane adalah pemain terbaik melawan Southampton daripada Son. Pemain timnas Inggris itu mampu mengubah permainan pada babak kedua. Pergerakannya dinilai luar biasa. Dia membiarkan Son bermain di posisi berbeda sehingga memudahkannya mencetak empat gol.

Namun Bale bukan lagi seperti tujuh tahun lalu. Di Real Madrid ia sering menghuni bangku cadangan dalam beberapa musim terakhir. Bahkan musim lalu, dia nyaris tak dimainkan oleh Zinedine Zidane. Dia harus membuktikan bahwa kemampuannya masih ada.

Jika peraih empat tropi Liga Champions itu bermain dengan performa terbaiknya, maka dia akan menjadi ancaman pemain lain. Dele Alli yang dikabarkan mempunyai hubungan tak harmonis dengan fan bisa menjadi tumbal kedatangan Bale. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement